Emas Jadi Tabungan, Pegadaian Jadi Solusi: Kisah Pasangan Lansia yang Tetap Mandiri

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Di sebuah rumah sudut kampung ujung run away Bandara Supadio, hiduplah pasangan suami istri Ahmad Thahir (70) dan Tirasmah (55).

Meski sudah memasuki usia senja namun keduanya masih tetap produktif mengelola usaha rumahan masing-masing.

Mereka enggan bergantung pada anak-anaknya yang sudah berkeluarga dan bekerja.

Sang suami Pak Ahmad Thahir di usia lanjutnya masih aktif mengelola jual beli kambing sampai saat ini, sedangkan Ibu Tirasmah di usia senjanya kerap menerima pesanan kue dari orang-orang, sembari masih menjadi tukang urut dan dukun melahirkan di kampung.

Kehidupan sederhana keduanya tentu tidak selalu mulus, ditengah perjalanan mengelola usaha terkadang kebutuhan modal datang secara tiba-tiba.

Pegadaian selalu menjadi solusi terbaik bagi mereka, emas hasil usahanya tidak hanya sebagai perhiasan yang dipakai saat ada acara tapi juga sebagai tabungan hidup.

Baca juga: REKOM Harga Emas Besok 1 Oktober 2025 Lengkap Semua Produk Antam, UBS dan Galeri 24 di Pegadaian

Tatkala butuh modal atau uang cepat, langsung digadaikan ke Pegadaian.

“Kalau butuh modal, emas ini kita gadaikan dulu. Lalu kita tebus nanti setelah ada uangnya. Jadi, modal dapat dan emasnya tetap utuh lagi nanti,” kata Tirasmah.

Dalam urusan modal mereka kompak selalu ke Pegadaian, tiap kali memiliki hasil dari usaha selalu mereka sisihkan untuk membeli emas.

“Emas ini sangat mudah kapanpun dan dimanapun bisa dijadikan uang. Apalagi ada Pegadaian cepat sekali jika perlu uang dengan emas,” ungkap Tirasmah.

Menurutnya Pegadaian tak membebani nasabahnya, sebab pembayaran modalnya bisa dicicil, jika belum punya bisa juga diperpanjang.

“Jadi tak  jadi beban kalau gadaikan emas di Pegadaian,” tambahnya.

Tidak hanya itu saja, mereka juga terbantukan dengan layanan aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS).

Melalui akun PDS anaknya yang pertama Sadam Husen mereka bisa mengecek tagihan dan jatuh tempo Pegadaian.

“Saya biasanya minta bantu anak, kalau gadai emas. Pakai HP anak atau menantu, lebih enak dan simple,” ungkap Pak Ahmad Thahir.