TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Upacara adat Mangharoan bukan sekadar prosesi seremonial dalam tradisi masyarakat Batak.
Di balik rangkaian acaranya yang sakral dan penuh simbol, terdapat momen mendalam dan penuh makna yaitu ketika orang tua menyampaikan umpasa kepada anaknya.
Umpasa adalah bentuk ungkapan tradisional Batak yang menyerupai pantun, namun kaya akan pesan kehidupan, nasihat, dan doa.
Umpasa disampaikan sebagai simbol harapan orang tua agar sang anak tumbuh menjadi pribadi yang beriman, bijak, dan berguna bagi keluarga, adat, serta masyarakat luas.
Umpasa: Bukan Sekadar Tradisi, Tapi Warisan Nilai Hidup
Dalam budaya Batak, umpasa tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap upacara, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap bait umpasa menyiratkan:
• 16 Pantun Lucu Bahasa Sunda yang Cocok untuk Hiburan Saat Kumpul Keluarga
Doa tulus dari orang tua kepada anaknya
Nasihat hidup berdasarkan pengalaman dan kearifan lokal
Filosofi orang Batak tentang keluarga, kerja keras, dan tanggung jawab sosial
Bentuknya yang puitis membuat umpasa mudah diingat, bahkan diucapkan kembali dalam berbagai momen penting keluarga, seperti pesta adat, pernikahan, hingga pembekalan hidup bagi generasi muda.
Fungsi Sosial dan Kultural Umpasa
Tidak hanya bermakna personal, umpasa juga memiliki fungsi sosial. Ia menjadi penghubung antara nilai-nilai adat dan kehidupan sehari-hari.
Dalam prosesi Mangharoan, umpasa biasanya diucapkan saat anak memasuki fase baru kehidupan mulai dari masa kecil, remaja, hingga menjelang dewasa.
Momen penyampaian umpasa menjadi saat yang haru sekaligus membanggakan, di mana nilai-nilai budaya Batak ditanamkan dengan cara yang indah dan menyentuh.
Contoh Umpasa Mangharoan