TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS – Malam di Dusun Gurah, Desa Sagu, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas, mendadak mencekam.
Sabtu 23 Agustus 2025 sekitar pukul 21.00 WIB, kobaran api melahap sebuah rumah milik pasangan muda, Rendi Andika (34) dan istrinya, Suruyati (31).
Dalam sekejap, si jago merah memakan habis dinding dan atap kayu, meninggalkan puing-puing.
Peristiwa memilukan ini terjadi saat sang pemilik rumah bersama keluarga tengah menikmati hiburan pertunjukan seni di desa.
Tanpa diduga, api berkobar dengan cepat, membuat barang-barang berharga seperti uang, perhiasan, elektronik, hingga dokumen penting tak sempat diselamatkan.
Baca juga: KRONOLOGI Nurdin Lubis Tewas Tertimpa Pohon Palem di Proyek Jembatan Daeng Manambon Mempawah
Kapolsek Galing, Ipda Eko Zaenudin membenarkan peristiwa tersebut.
“Benar, Sabtu malam sekira pukul 21.00 WIB telah terjadi kebakaran rumah warga di Dusun Gurah RT 04 RW 02 Desa Sagu. Api begitu cepat membesar,” ungkapnya.
Detik-Detik Menegangkan
Dari keterangan saksi, sekitar pukul 19.30 WIB, istri Rendi bersama anak bungsu mereka pergi menghadiri pentas seni memperingati HUT ke-80 RI.
Tak lama, anak sulung mereka, Nova, berpamitan untuk bermain di rumah temannya.
Rendi yang sedang tertidur sendirian di rumah, sempat terbangun sekitar pukul 20.00 WIB.
Baca juga: PROYEK Jembatan Daeng Manambon Mempawah Telan Korban Jiwa, Nurdin Tewas Tertimpa Pohon Palem
Mengetahui rumah dalam keadaan kosong, ia pun ikut pergi menyusul ke rumah kerabat.
Hingga akhirnya, pukul 20.40 WIB, ia mendengar teriakan warga bahwa rumahnya dilahap api.
“Korban langsung berlari pulang. Saat melihat rumah sudah terbakar, Rendi dengan panik masuk menerobos kobaran api untuk mencari anak pertamanya,” jelas Kapolsek.
Namun, api semakin membesar.
Beruntung, warga berteriak bahwa Nova sudah aman bersama mereka di luar rumah.
Mendengar kabar itu, Rendi keluar dengan wajah pucat bercampur asap hitam yang memenuhi tubuhnya.
Tak Ada Korban Jiwa, Tapi Harta Lenyap
Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, keluarga kecil tersebut kehilangan hampir seluruh harta benda.
Rumah kayu yang mereka tempati rata dengan tanah, meninggalkan hanya arang dan sisa besi yang terpelintir.
“Yang terpenting nyawa keluarga masih selamat"
"Namun memang kerugian materi cukup besar karena hampir semua barang berharga tidak bisa diselamatkan,” tutur Ipda Eko Zaenudin.
Kini, Rendi dan keluarga terpaksa menumpang sementara di rumah kerabat.
Sementara aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!