Warga Cap Desanya "Desa Maling"
Kejadian beruntun membuat warga geram.
Mereka lalu berkumpul dan sepakat memberi cap “desa maling” pada daerahnya.
Dari situlah ide membuat spanduk besar bertuliskan sindiran tersebut muncul.
Menurut Marsuto, spanduk ini dipasang bukan sekadar sindiran, melainkan bentuk jeritan hati warga yang menuntut perhatian aparat.
“Masyarakat kesal, akhirnya saya buatkan spanduk itu. Harapannya biar jadi perhatian,” katanya.
Polisi Akhirnya Bergerak, tapi Gagal Tangkap Pencuri
Setelah spanduk viral di media sosial, polisi langsung melakukan penggerebekan di salah satu rumah di Desa Badung. Namun, belum membuahkan hasil karena terduga pelaku tidak ada di lokasi.
Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Jupriadi, membenarkan adanya penggerebekan tersebut.
“Benar, ada penggerebekan. Tapi yang terduga tidak ada di tempat saat didatangi polisi,” ujarnya.
Meski begitu, ia menegaskan, penyelidikan masih berjalan. Aparat akan menindaklanjuti kasus ini hingga tuntas.
Respons Polisi atas Keresahan Warga "Desa Maling"
Polisi juga menyadari keresahan warga yang sudah bertahun-tahun merasa tidak aman.
Menurut Jupriadi, pihaknya berkomitmen meningkatkan patroli di titik rawan pencurian, terutama pada malam hari.
“Kami memahami keresahan masyarakat. Karena itu, Polres Pamekasan akan memperkuat pengawasan dan melakukan gelar perkara untuk mempercepat pengungkapan kasus ini,” tegasnya.
• Kronologi Udang Beku dari Indonesia yang Dijual ke AS Viral Karena Terpapar Bahan Radioaktif
Selain itu, warga diminta lebih aktif melaporkan jika ada aktivitas mencurigakan.
Polisi menegaskan sinergi antara aparat dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menekan angka kriminalitas di desa tersebut.
# Berita Viral
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!