TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Di tengah derasnya arus modernisasi, Kota Palembang tetap memelihara salah satu kekayaan budaya lisan dan tulisan yang bernilai tinggi, yaitu tradisi berpantun.
Tradisi ini bukan sekadar bentuk sastra, tetapi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Melayu Palembang.
Keunikan dan keindahan pantun menjadikannya media komunikasi yang tidak hanya santun dan halus, tetapi juga kaya makna serta sarat pesan moral.
Di Palembang, tradisi berpantun telah mengakar kuat dan menyatu dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Pantun kerap muncul dalam berbagai kegiatan adat dan seremonial, mulai dari prosesi pernikahan, acara penyambutan tamu kehormatan, hingga perayaan adat lainnya.
Dalam acara pernikahan adat misalnya, pantun menjadi jembatan komunikasi antara dua keluarga dengan cara yang elegan, puitis, dan penuh penghormatan.
• 5 Tokoh Sejarah & Pejuang Kemerdekaan dari Ketapang, Nomor 4 Korban Penjajahan Jepang
Lebih dari sekadar hiburan, pantun juga berperan sebagai alat penyampaian pesan bijak, nasihat, bahkan kritik sosial secara halus.
Melalui permainan kata yang indah dan berima, pantun mampu menciptakan suasana penuh keakraban, mempererat hubungan sosial, dan tentu saja melestarikan warisan budaya lisan agar tidak hilang ditelan zaman.
Dalam konteks pendidikan budaya lokal, tradisi berpantun juga mulai diintegrasikan dalam kegiatan sekolah dan komunitas seni budaya.
Melestarikan pantun bukan hanya soal menjaga bentuk sastra tradisional, tetapi juga merawat nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Oleh karena itu, sudah selayaknya pantun terus diajarkan, dipopulerkan, dan dikembangkan sebagai bagian dari upaya pelestarian kearifan lokal yang membanggakan.
1.Pegi ke pasar meli sepatu
Sepatunyo tebuat dari kayu
Kalu kakak cinto samo aku
Payo ucapke kato I love you
2. Ke arab naek unto
Naek unto makan kurmo
Hendak ati nak becinto
Tapi nasebnyo idak di terimo
3. Kupu-kupu nempel di lampu
Jangan di oser make sapu
Kalu kakak memang cinto aku
Cepetlah datang ke rumah aku
4. Pempek Palembang nikmat rasanya
Dimakan langsung pakai kuah cuka
Tak akan bahagia kisah cinta
Jika restu orang tua jadi halangannya
• Bank Indonesia Akhirnya Buka Suara usai Viral Peredaran Uang Pecahan Rp 250.000 di HUT ke-80 RI
5. Membeli itik jauh ke pasar
Itik sembunyi ke dalam jerami
Jadilah istri yang sopan dan sabar
Penyejuk hati bagi suami
6. Pergi ke hutan melihat bekantan
Singgah sebentar ke telaga
Bahagia hati menjalin ikatan
Tak lekang waktu hingga ke surga
7. Jalan-jalan ke kota Palembang
Pulangnya lewat Jembatan Ampera
Cukup di sini jalinan cinta dan sayang
Supaya tidak dalam hati terluka
8. Hari minggu pergi ke lembah
Turun sedikit melihat muara
Hari pernikahan terkenang indah
Semoga bahagia hingga masa tua
9. Pergi ke pasar di Palembang
Berhenti di jalan bertemu kawan
Macam mana hati tidak bimbang
Melihat bicik cantik menawan
10. Berbuat baik berhati mulia
Hati mulia hilang sengsara
Kamu ucapakan selamat berbahagia
Melihat sahabat bersanding mesara
11. Bunga mawar tumbuh di taman
Tumbuh berduri jangan diinjak
Kawan, hari ini bukanlah perpisahan
Bertemu kembali jika Tuhan berkehendak
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!