Ragam Contoh

CARA Menghitung Weton atau Wetonan dalam Kalender Jawa untuk Tanggal Baik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KALENDER JAWA - Salah satu keunikan utama dari sistem penanggalan ini adalah adanya konsep Weton atau Wetonan serta Pawukon, yang memiliki peran besar dalam kehidupan masyarakat Jawa.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID-Kalender Jawa merupakan bagian penting dari budaya dan tradisi masyarakat Jawa yang telah diwariskan secara turun-temurun selama berabad-abad.

Lebih dari sekadar alat penanggalan, kalender ini mencerminkan kearifan lokal yang memadukan unsur filsafat, spiritualitas, dan fungsi praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu keunikan utama dari sistem penanggalan ini adalah adanya konsep Weton atau Wetonan serta Pawukon, yang memiliki peran besar dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Apa Itu Weton dan Pawukon?

Wetonan adalah sistem perhitungan hari lahir berdasarkan gabungan hari dalam kalender Masehi (Senin–Minggu) dan hari pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon).

Pawukon merupakan siklus kalender yang terdiri dari 210 hari, terbagi dalam berbagai sistem pekan seperti Wuku, Dasa Wara, dan Eka Wara, dengan struktur yang kompleks namun penuh makna.

Keduanya sering digunakan untuk menentukan momen-momen penting seperti:

  • Hari baik untuk menikah
  • Waktu yang tepat untuk memulai usaha
  • Perayaan adat dan upacara spiritual
  • Penentuan jodoh dan karakter seseorang

Lagu Sound Horeg Viral di TikTok, Ternyata Begini Liriknya

 Panduan Hidup Berdasarkan Waktu

Memahami Weton dan Pawukon berarti memahami cara orang Jawa melihat dan menghargai waktu. 

Kalender ini tidak hanya menandai tanggal atau hari dalam setahun, tapi juga berfungsi sebagai panduan untuk mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup.

Dalam praktiknya, banyak orang Jawa masih menggunakan Wetonan saat:

Mencari kecocokan pasangan

Menentukan hari baik untuk pindah rumah

Melakukan selamatan atau syukuran

Menyambut kelahiran anak

Asal-Usul Kalender Jawa

Kalender Jawa adalah sistem penanggalan yang memadukan perhitungan matahari dan bulan.

Kalender ini diperkenalkan pada tahun 1633 oleh Sultan Agung dari Kerajaan Mataram, dengan tujuan menyelaraskan tradisi Hindu dan Islam yang hidup berdampingan di masyarakat Jawa kala itu.

Salah satu ciri khasnya adalah siklus pasaran yang berlangsung selama 35 hari.

Pasaran terdiri dari lima nama hari: Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.

Siklus ini berjalan bersamaan dengan penanggalan mingguan yang terdiri dari tujuh hari seperti dalam kalender modern.

Apa Itu Pawukon?

Pawukon adalah sistem kalender tradisional dengan siklus 210 hari. Berakar dari kepercayaan Hindu, sistem ini banyak digunakan di Bali dan sebagian wilayah Jawa.

Kata Pawukon berasal dari “wuku” yang berarti minggu. Dalam satu tahun Pawukon, terdapat 30 wuku, masing-masing berdurasi tujuh hari.

Setiap wuku memiliki makna, karakter, dan pengaruh tersendiri yang sering dijadikan acuan dalam menentukan hari baik atau buruk.

Misalnya, Wuku Sinta  wuku pertama diyakini membawa keberuntungan. Keberadaan 30 wuku ini menambah dimensi unik pada kalender Jawa karena memungkinkan perhitungan nasib dan peruntungan yang lebih rinci.

Tak Semua Bisa! Ini Jenis Usaha yang Boleh Ajukan KUR BRI 2025

Apa Itu Weton atau Wetonan?

Weton atau Wetonan adalah kombinasi antara nama hari dalam kalender Jawa dan nama pasaran.

Kombinasi ini menghasilkan 35 kemungkinan yang berulang setiap 35 hari sekali.

Weton atau Wetonan memegang peranan penting dalam budaya Jawa, terutama dalam penentuan hari pernikahan, pembukaan usaha, dan berbagai keputusan penting lainnya.

Setiap orang memiliki weton kelahiran yang dipercaya memengaruhi sifat, karakter, dan jalan hidupnya.

Keterkaitan Pawukon dan Weton atau Wetonan

Meski berbeda, Pawukon dan Weton atau Wetonan saling melengkapi dalam praktik budaya Jawa.

Weton lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena berkaitan langsung dengan identitas seseorang.

Dalam beberapa tradisi, analisis hari baik dan buruk dilakukan dengan mempertimbangkan weton sekaligus wuku kelahiran.

Makna Wetonan dalam Kehidupan Orang Jawa

Bagi masyarakat Jawa, weton bukan sekadar penanda tanggal lahir, melainkan petunjuk karakter dan nasib seseorang.

Kepercayaan ini kerap menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan besar, seperti menentukan kecocokan calon pasangan atau memilih waktu memulai usaha.

Contoh Perhitungan Wetonan

Perhitungan weton dilakukan dengan menjumlahkan nilai angka dari hari dan pasaran kelahiran.

Misalnya, seseorang lahir pada Senin Kliwon: Senin bernilai 4 dan Kliwon bernilai 8, sehingga totalnya 12. Angka ini kemudian digunakan untuk analisis lebih lanjut sesuai adat dan kepercayaan Jawa.

Meskipun tidak memiliki dasar ilmiah, kepercayaan terhadap Pawukon dan Wetonan tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Jawa.

Tradisi ini menjadi bukti bagaimana warisan leluhur terus hidup di tengah modernitas, menyatukan nilai spiritual dan kearifan lokal dalam satu sistem penanggalan yang khas.

Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkini