Mengapa Nama Kim Menyebar ke Rakyat Jelata?
Dari Simbol Kekuasaan ke Identitas Nasional
Berabad-abad lamanya, nama keluarga di Korea hanya dimiliki bangsawan.
Namun, perubahan besar terjadi pada masa Dinasti Goryeo (935–1392), ketika raja mulai menganugerahkan nama keluarga kepada tokoh yang dianggap berjasa.
Pada akhir Dinasti Joseon (1392–1910), fenomena ini semakin meluas.
Beberapa rakyat jelata memilih mengadopsi nama keluarga bergengsi seperti Kim, Lee, atau Park demi mendapatkan keuntungan sosial dan ekonomi.
Perubahan paling signifikan datang setelah sistem kelas dihapus pada 1894.
Saat itu, hampir semua warga mulai memiliki nama keluarga, sebagian karena dorongan kebijakan penjajahan Jepang yang mengharuskan penggunaan nama keluarga.
Akibatnya, nama-nama populer di kalangan bangsawan, termasuk Kim, menjadi pilihan utama rakyat biasa.
• Dendam Sandwich 4 Tahun Berujung Darah, Dua Pemilik Toko Roti di Paterson Jadi Korban Penusukan
Apakah Semua Pemilik Nama Kim Berasal dari Satu Keluarga?
Sistem Klan dan Asal Geografis
Meski memiliki nama keluarga sama, orang Korea dapat berasal dari klan (bongwan) yang berbeda.
Klan ini merujuk pada asal-usul geografis leluhur pertama yang menggunakan nama tersebut.
Klan Kim yang paling terkenal adalah Gimhae Kim, yang diyakini keturunan Kim Su-ro, pendiri Kerajaan Gaya pada abad ke-1 M.
Selain itu, ada Gyeongju Kim, Andong Kim, dan sekitar 300 klan Kim lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Korea.