TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dalam menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21, tim pengabdi dari Universitas PGRI Pontianak menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berupa pelatihan pendekatan deep learning kepada para guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di Kecamatan Tekarang, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Dengan mengusung tema "Peningkatan Kompetensi Guru PJOK melalui Pemahaman dan Implementasi Deep Learning dalam Pembelajaran", kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 10 Juli 2025, bertempat di SD Negeri 05 Tekarang, berlangsung dari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB, dan diikuti oleh 30 guru PJOK yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) Tekarang.
Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Ashadi Cahyadi, M.Pd. selaku ketua tim pengabdi, dengan anggota terdiri dari Dr. Nevi Hardika, M.Or., Dr. Ade Rahmat, M.Pd., Dr. Muhammad Suhairi, M.Pd., dan Dr. Zusyah Porja Daryanto, S.Pd., M.Or.. Sebagai narasumber utama, Dr. Nevi Hardika menyampaikan materi mengenai pentingnya pendekatan deep learning dalam membangun pembelajaran PJOK yang inovatif, reflektif, dan adaptif terhadap kebutuhan peserta didik masa kini.
“Pendekatan deep learning memungkinkan guru menciptakan proses pembelajaran yang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan berkarakter bagi siswa,” ujar Dr. Nevi di hadapan para peserta.
• PGRI Pontianak Tenggara Gelar Seminar "Guru Cerdas Mengelola Emosi dan Cerdas Hukum"
Pelatihan ini tidak hanya memberikan pemahaman teoretis, tetapi juga membekali peserta dengan kemampuan praktis dalam merancang model pembelajaran berbasis deep learning yang kontekstual dan relevan untuk pembelajaran PJOK di sekolah dasar.
Sebagian besar peserta mengungkapkan antusiasme dan apresiasi terhadap kegiatan ini, karena memberikan wawasan baru serta pendekatan yang segar dalam menyusun strategi pembelajaran yang lebih aktif dan menyenangkan.
“Kegiatan ini sangat membuka wawasan kami. Kami jadi tahu bagaimana cara menyusun pembelajaran PJOK yang lebih bermakna dan sesuai dengan perkembangan zaman,” ujar salah satu peserta, guru dari SDN 07 Tekarang.
Adapun capaian utama dari kegiatan ini adalah: (1) meningkatnya pemahaman konseptual para guru terhadap pendekatan deep learning dalam pendidikan PJOK, serta (2) bertambahnya pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan model-model pembelajaran inovatif di kelas.
Melalui kegiatan ini, tim pengabdi berharap dapat mendorong guru PJOK untuk terus berinovasi dan memperkaya strategi pembelajaran, sehingga mampu melahirkan generasi yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga unggul dalam karakter dan pemikiran.(AJ/Rilis)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!