Khazanah Islam

MATERI Khutbah Jumat Sambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah Lengkap Bacaan Arab pada Khutbah Kedua

Editor: Hamdan Darsani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KHUTBAH - Berikut contoh materi khutbah jumat pada bulan Muharram. Simak amalan menyambut 1 Muharram 1447 Hijriah.

Allah SWT berfirman,

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.

Ayat diatas merupakan sebuah petunjuk yang sangat jelas dari Allah, bahwa suatu perubahan harus dimulai dari diri kita sendiri. Tentunya perubahan yang dimaksud adalah perubahan menuju arah kebaikan, bukan malah sebaliknya perubahan ke arah keburukan.

Allah telah berfirman dalam surat Al-Balad ayat 8-10

اَلَمْ نَجْعَلْ لَّه عَيْنَيْنِۙ
وَلِسَانًا وَّشَفَتَيْنِۙ
وَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِۙ
Artinya: Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata, dan lidah dan sepasang bibir? Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan)

Berubah untuk menjadi baik memang tidak mudah. Ayat di atas dilanjutkan dengan ayat berikutnya, dimana Allah berfirman

فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْعَقَبَةُ ۗ
فَكُّ رَقَبَةٍۙ
اَوْ اِطْعَامٌ فِيْ يَوْمٍ ذِيْ مَسْغَبَةٍۙ
يَّتِيْمًا ذَا مَقْرَبَةٍۙ
اَوْ مِسْكِيْنًا ذَا مَتْرَبَةٍۗ
ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِۗ

Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu? (yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya), atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir. Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. (Al-Balad 11-17)

MATERI Khutbah Shalat Jumat Bulan Muharram 1447 H Tema Keutamaan atau Fadilah Hari Asyura

Perhatikan bagaimana dalam ayat di atas, memilih jalan baik diumpakan dengan “menempuh jalan yang mendaki dan sukar”

Dalam ayat lain, Allah berfirman:

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ

Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,

Dalam tafsir Ibn Katsir, kata “kabiirah” dijelaskan maknanya sebagai “masyaqqah tsaqiilah” atau sesuatu kesulitan yang sangat berat. Lalu apa makna orang yang khusyu’ dalam ayat itu. Dalam tafsir Ibn Katsir dijelaskan, Abi Talhah menjelaskan, dari Ibn Abbas, bahwa orang yang khusyu adalah “يعني المصدقين بما أنزل الله ”, orang yang percaya dengan apa yang diturunkan Allah.

Maka dari ayat tersebut, jelas bahwa sebuah perubahan perlu sebuah perjuangan yang tidak mudah.

Halaman
1234

Berita Terkini