Dokter Hewan di Pontianak Ingatkan Pentingnya Vaksin, Tahun 2025 Tiga Kasus Kematian Akibat Rabies

Penulis: Anggita Putri
Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERI KETERANGAN - Dokter hewan di Pontianak, Sofia Febrianita, beri keterangan usai menghadiri kegiatan Festival Kucing Kampung 2025, Minggu 15 Juni 2025. Sepanjang tahun 2025, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar mencatat ada lima kematian akibat rabies yang tersebar di tiga kabupaten

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sepanjang tahun 2025, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar mencatat ada lima kematian akibat rabies yang tersebar di tiga kabupaten, yakni tiga kasus di Kabupaten Landak, satu di Ketapang, dan satu di Bengkayang. 

Tentu kasus rabies di Kalimantan Barat (Kalbar) ini terus menjadi perhatian serius.

 Melihat kondisi ini Dokter hewan di Pontianak, Sofia Febrianita, menjelaskan bahwa rabies adalah penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan hewan yang sudah terinfeksi.

“Rabies disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies, terutama melalui air liurnya,” ujarnya usai jadi juri lomba dalam kegiatan Festival Kucing Kampung 2025, Minggu 15 Juni 2025.

Sofia mengatakan, penularan rabies memang kebanyakan berasal dari anjing sekitar 95 persen, tetapi kucing juga bisa menjadi penular.

“Memang sebagian besar penularan rabies itu adalah anjing, tapi tidak menutup kemungkinan kucing juga bisa, ada persentase sekitar 2-3 persen itu (rabies) memang dari kucing,” ujarnya.

Waspada Rabies, Dokter Hewan DPPP Pontianak Ingatkan Pentingnya Vaksinasi untuk Kucing

Sofia menekankan pentingnya vaksinasi rabies secara rutin untuk mencegah penularan, khususnya pada hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Ia menyebut bahwa vaksin rabies idealnya diberikan setahun sekali.

“Perlu sekali kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi rabies secara rutin setiap tahun sekali. Supaya terbentuk kekebalan di antara kelompok mereka, sehingga tidak mudah terinfasi oleh penyakit rabies,” ungkapnya.

Saat ini, disebut Sofia, 13 kabupaten/kota di Kalbar, telah tercatat memiliki kasus rabies. Namun hanya di Kota Pontianak masih berstatus bebas rabies

“Di kota Pontianak sendiri kesadaran masyarakat cukup tinggi, masih bebas rabies. Sementara 13 kabupaten/kota lainnya itu sudah terkena rabies,” katanya.

Ia mengatakan kesadaran masyarakat di Pontianak akan penyakit rabies cukup tinggi.

Bahkan disebutnya Pemerintah Kota Pontianak juga rutin mengadakan vaksinasi rabies gratis setiap Kamis di puskesban milik pemkot. 

“Selain itu, kolaborasi dengan komunitas pecinta hewan juga berperan besar dalam mengedukasi dan memperluas cakupan vaksinasi,” pungkas Sofia.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!  

Berita Terkini