TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat menyebut pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah ini masih dalam tahap pengkajian. 

Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel, mengatakan status siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) telah ditetapkan namun kondisi cuaca saat ini masih dianggap relatif terkendali.

“Modifikasi cuaca itu berdasarkan usulan dari pemerintah daerah. Sampai saat ini kita sudah mengajukan, tetapi belum ada pelaksanaan karena masih dipelajari situasi alamnya,” ujar Daniel.

“Modifikasi cuaca ini berdasarkan usulan pemerintah daerah sampai saat ini kita sudah mengajukan tetapi belum ada pelaksanaan modifikasi cuaca dan tentu kita masih mempelajari situasi alam di Kalimantan Barat,” ujarnya saat diwawancarai usai apel kesiapsiagaan kebakaran hutan dan lahan, Kamis 5 Juni 2025.

• Sosialisasi Karhutla di Nanga Taman, Kapolsek IPDA Bari: Koordinasi Lintas Sektor itu Penting

Ia menjelaskan, meskipun Kalbar telah memasuki musim kemarau namun kondisi cuaca belum sepenuhnya kering. Hal ini dinilai cukup menguntungkan karena risiko Karhutla belum terlalu tinggi.

“Kalau dampak kemarau ini aktivitas masyarakat sudah terganggu, tentu  salah satu cara yang kita lakukan adalah modifikasi cuaca,” katanya.

Menurut Daniel, TMC tidak harus selalu dilakukan pada saat kemarau parah, tetapi justru bisa lebih efektif saat kondisi seperti sekarang. 

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!