Kisah Seorang Ibu Tetap Semangat Jadi Driver Grab Demi Bantu Ekonomi Keluarga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KISAH DRIVER GRAB - Perwakilan driver Grab perempuan, Dewi (45) saat menghadiri acara Kota Masa Depan di Kota Pontianak di Kopi Asiang Ayani II, Jalan Ahmad Yani II, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, pada Senin, 2 Juni 2025. Ia mengatakan memilih menjadi driver Grab untuk membantu suaminya dalam mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia, Maman Abdurrahman, memberikan bantuan kepada perwakilan pengusaha UMKM dan driver Grab pada acara "Kota Masa Depan di Kota Pontianak" di Kopi Asiang Ayani II, Jalan Ahmad Yani II, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, pada Senin, 2 Juni 2025.

Perwakilan driver Grab, Dewi (45), mengungkapkan bahwa dirinya terpilih menjadi perwakilan driver perempuan karena pengalamannya selama tujuh tahun di profesi tersebut.

Ibu dari lima orang anak ini mengaku memilih menjadi driver Grab lantaran tergerak untuk membantu suami guna mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. 

Kendati demikian, Dewi mengaku tetap mengutamakan tanggung jawab sebagai istri dan ibu yang masih memiliki anak dibawah lima tahun yang kerap ia tinggal saat bekerja menjadi driver ojek online. 

“Saya kerja itu setelah urusan rumah selesai semua. Habis antar anak sekolah jam setengah tujuh, nanti jam sepuluh jemput lagi. Kasih makan, suruh tidur, baru setelah dia istirahat saya keluar narik Grab,” ujar Dewi kepada tribunpontianak.co.id, seusai menjadi perwakilan. 

Meski merasa sedih harus meninggalkan anak di rumah saat bekerja, ia tetap menjalani profesinya sebagai driver Grab karena adanya tanggungan keluarga yang harus dipenuhi. 

Namun, ia juga merasa bahagia karena melalui pekerjaan tersebut, ia bisa berkumpul dan berbagi cerita bersama rekan-rekan sesama driver.

Menurutnya, pekerjaan sebagai driver Grab cukup fleksibel dan dapat dilakukan kapan saja serta memudahkannya menyesuaikan waktu kerja dengan kebutuhan keluarga. 

“Kerja jadi driver Grab itu enaknya bisa kapan saja, tinggal kita atur waktunya,” ujar ibu lima anak tersebut. 

Baca juga: Grab Indonesia Dorong Digitalisasi UMKM di Pontianak

Ia bercerita bahwa pernah bekerja hingga larut malam dan mengaku terkadang merasa khawatir jika harus mengantar penumpang ke tempat yang sepi.

Selain mengantarkan penumpang, ia juga mengantar pesanan makanan sehingga biasa berpindah lokasi saat situasi sepi. 

“Kalau saya sih nunggu penumpang di mana-mana. Kalau di sini sepi, saya pindah. Kadang pas jam-jam anak sekolah, saya ke tempat sekolah, atau kadang juga ke restoran yang ramai," jelasnya. 

Selama menjadi driver Grab, ia menghadapi berbagai tantangan, seperti penumpang yang cerewet atau terburu-buru saat hujan. 

Meski demikian, ia tetap menjalaninya dengan semangat serta harus kuat dan terus berusaha karena memiliki tanggung jawab untuk anak. 

Ia juga menyampaikan rasa syukurnya karena belum pernah mengalami kendala berat selama tujuh tahun menjadi driver Grab.

Ia juga berpesan serta menyemangati rekan-rekan sesama driver, khususnya perempuan. 

“Untuk para Srikandi driver, tetap semangat. InsyaAllah rezeki itu pasti ada kalau kita mau berusaha,” pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkini