Suasana menjadi kacau: pengendara berlarian, beberapa mencoba mengangkat dan menyelamatkan sepeda motor mereka dari air.
Deden menggambarkan suasana saat itu: “Iya banyak warga yang panik. Pada lari, semua pada lari, disuruh balik lagi, sudah kejadian keliatan miring. Memang gak langsung ambruk, yang terjebak kerendam ada sembilan motor, jiwa diselamatkan dulu.”
Berapa Banyak Sepeda Motor yang Terjebak dan Bagaimana Evakuasinya?
Total ada sembilan sepeda motor yang tercebur ke sungai saat jembatan terbalik.
Proses evakuasi berlangsung cukup dramatis dan memakan waktu sekitar satu jam.
Dari sembilan kendaraan, enam di antaranya berhasil dievakuasi ke arah Kampung Cijeruk, sementara tiga lainnya ditarik ke sisi Kampung Mekarsari.
Tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam insiden ini, berkat respons cepat warga yang menyelamatkan diri lebih dahulu.
Seberapa Penting Jembatan Ini bagi Warga Sekitar?
Jembatan apung Cijeruk merupakan jalur alternatif penting bagi warga dua kecamatan.
Saat banjir menutup akses utama, jembatan ini menjadi satu-satunya pilihan yang memungkinkan kendaraan roda dua melintas antar kampung.
"Itu dilalui memang sering, cuma kalau mungkin ini jalan alternatif, dari sana banjir, kebanyakan ke sini. Mungkin akses jalan hanya dilalui ke sini, sama ke jembatan," jelas Deden.
Namun, insiden ini membuka mata tentang pentingnya infrastruktur yang aman dan layak di daerah yang kerap terdampak bencana seperti banjir.
Ketergantungan warga pada jembatan tidak permanen seperti ini mencerminkan kebutuhan mendesak akan solusi jangka panjang.
Apa Langkah Selanjutnya?
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah daerah mengenai rencana perbaikan atau penggantian jembatan tersebut.