TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seorang karyawan apotek di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, harus menerima kenyataan pahit saat menjadi korban penipuan berkedok pengantaran paket COD.
Kejadian tersebut berlangsung di Apotek Naura Farma, Kecamatan Kemiri, ketika seorang pria tak dikenal datang membawa kardus dan mengaku sebagai kurir.
Pelaku menyebut bahwa paket tersebut merupakan pesanan pemilik apotek dan meminta pembayaran tunai senilai Rp 2,85 juta.
Merasa tidak curiga, karyawan apotek pun menyerahkan uang secara bertahap dan bahkan mentransfer sisa kekurangannya.
Namun setelah pelaku pergi, paket dibuka dan isinya ternyata hanya buntalan isolasi.
Korban langsung gemetar dan syok, menyadari telah ditipu.
Pihak apotek telah melaporkan kasus ini ke Polsek Kemiri, berharap pelaku segera tertangkap.
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Bagaimana Modus Penipuan Berkedok Kurir COD Terjadi di Purworejo?
Pelaku Mengaku Mengantar Paket Atas Nama Pemilik Apotek
Insiden ini terjadi di Apotek Naura Farma yang berada di Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo.
Pemilik apotek, Abdillah, menceritakan bahwa peristiwa tersebut berlangsung pada Rabu 21 Mei 2025 sekitar pukul 09.45 WIB.
Seorang pria tak dikenal datang ke apotek dengan membawa sebuah kardus.
Mengenakan masker, kacamata, dan topi, pria tersebut mengaku sebagai kurir yang mengantar paket atas nama pemilik apotek.
Ia mengklaim telah berkomunikasi dengan "ibu pemilik apotek" via WhatsApp dan meminta pembayaran tunai dengan sistem Cash On Delivery (COD) senilai Rp2.850.000.
“Pelaku datang dan bertanya, ‘Benar ini Apotek Naura Farma? Bosnya di mana? Ini ada barang, saya sudah WhatsApp ibunya, suruh ngasih ke apotek, ini COD, Mbak, Rp2.850.000,’” kata Abdillah, mengutip penuturan pegawainya.
Korban Diduga Dalam Kondisi Tak Sadar Penuh
Karyawan yang saat itu berjaga mengaku merasa seperti linglung dan tidak sepenuhnya sadar dengan apa yang terjadi.
Dalam kondisi tersebut, ia menyerahkan uang tunai sebesar Rp300.000, lalu menyusul dengan tambahan hingga total mencapai Rp2.100.000.
Sisa pembayaran sebesar Rp750.000 diminta untuk ditransfer ke nomor yang diberikan pelaku.
Setelah menerima uang, pelaku langsung bergegas pergi menggunakan mobil yang diduga berjenis Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia berwarna silver.
Mobil tersebut ditumpangi dua orang dan digambarkan memiliki tampilan rapi.
Isi Paket Mengejutkan: Hanya Solatip
Setelah pelaku pergi, barulah korban menyadari ada yang janggal. Ketika kardus dibuka, isinya hanya segepok gulungan isolasi (solatip).
Sontak, korban syok dan gemetar menyadari bahwa ia baru saja tertipu. Total kerugian ditaksir mencapai Rp2.400.000.
Pihak Apotek Naura Farma kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Kemiri untuk ditindaklanjuti.
Apakah Kasus Serupa Pernah Terjadi?
Kasus Viral Kurir Kena Sanksi Gara-gara Kekurangan Kembalian Rp700
Penipuan bermodus kurir COD memang bukan cerita baru.
Sebelumnya, kisah seorang kurir yang viral di media sosial juga mengundang simpati publik.
Dalam kasus itu, sang kurir justru menjadi korban tekanan dari pembeli karena kurang memberikan kembalian sebesar Rp700.
Kisah tersebut berawal saat kurir mengantarkan paket senilai Rp21.300 ke rumah pelanggan.
Suami pembeli membayar dengan uang Rp50.000, namun kurir hanya bisa mengembalikan Rp28.000 karena kekurangan uang receh.
Meski awalnya suami pembeli tidak mempermasalahkan, istrinya kemudian menghubungi kurir dan mempermasalahkan kekurangan Rp700 tersebut.
Persoalan ini berujung pada laporan kepada pihak ekspedisi.
Akibatnya, kurir dikenai sanksi denda sebesar Rp500.000 dan diancam tidak boleh bekerja jika tidak membayar.
Respons Publik: Simpati dan Kritikan
Kisah ini viral setelah dibagikan akun X (Twitter) @hey_ovha. Banyak warganet menyayangkan tindakan pembeli yang dinilai berlebihan.
Kurir bahkan sempat kembali ke rumah pembeli untuk mengembalikan Rp700 tersebut, namun tidak diterima baik.
“Kurir menghampiri suaminya yang kedua kali setelah mengembalikan kembalian 700 perak meminta suami buyer untuk memberitahu istrinya agar mencabut laporan agar kurir bisa bekerja kembali. Namun suaminya hanya bilang: ‘Istri saya susah mas kalau soal uang,’” tulis unggahan tersebut.
Akhirnya, kurir tersebut tetap harus membayar denda demi bisa kembali bekerja dan menafkahi keluarganya.
Apa Pelajaran dari Maraknya Kasus Ini?
Waspada dan Konfirmasi Sebelum Membayar Paket COD
Kedua kasus di atas menunjukkan bahwa baik sebagai pembeli maupun pekerja, penting untuk selalu waspada dan kritis.
Untuk penerima paket, pastikan untuk selalu mengonfirmasi kebenaran pengiriman kepada pihak yang bersangkutan sebelum melakukan pembayaran, apalagi jika nominalnya besar.
Pentingnya Perlindungan Pekerja Lini Terdepan
Sementara itu, kasus kurir yang dihukum karena kesalahan recehan menggarisbawahi pentingnya perlindungan terhadap pekerja sektor logistik.
Tidak semua masalah harus berujung sanksi berat jika komunikasi bisa diselesaikan secara bijak.
Maraknya modus penipuan berkedok kurir paket dan tekanan berlebih terhadap pekerja layanan kirim menunjukkan bahwa sektor ini butuh perhatian lebih.
Bukan hanya dari sisi keamanan sistem, tetapi juga empati dan edukasi kepada masyarakat.
Sebab, di balik paket yang datang ke rumah kita, ada risiko dan jerih payah orang lain yang tak selalu terlihat.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Gemetar Karyawan Apotek usai Bayar Kurir COD Rp 2,4 Juta, Syok saat Lihat Isi Paket Pemberian Pelaku
• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!