TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Di awal Mei 2025, kabar baik datang bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi kelompok berpenghasilan rendah dan rentan.
Pemerintah mulai menyalurkan berbagai program bantuan sosial (bansos) secara bertahap guna meringankan beban kebutuhan sehari-hari.
Penyaluran dana bantuan ini dilakukan setelah diterbitkannya Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), yang menjadi dasar pencairan anggaran langsung ke rekening para penerima bantuan.
Pada tahap awal ini, beberapa program yang mulai dicairkan meliputi Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Indonesia Pintar (PIP) bagi pelajar, serta Bantuan Atensi Anak Piatu (API) yang diperuntukkan bagi anak-anak yang kehilangan orang tua.
Langkah ini merupakan upaya pemerintah dalam mempercepat distribusi bantuan sosial agar dana tersebut dapat segera digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar, pendidikan, dan gizi keluarga penerima.
Selain itu, pemerintah juga sedang mempersiapkan survei terbaru untuk Program Bantuan Keluarga Rentan Stunting (KRS). Program ini bertujuan untuk mendeteksi dan menangani kasus gizi buruk serta mencegah stunting sejak dini, terutama di wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi.
Dengan penyaluran bantuan sosial yang lebih terstruktur dan fokus pada kelompok rentan, diharapkan kesejahteraan masyarakat prasejahtera semakin meningkat dan ketahanan sosial semakin kuat di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini.
• CARA Mengubah Data BPJS Kesehatan Secara Online Lewat Pandawa dan Mobile JKN
Program Indonesia Pintar (PIP) Mulai Dicairkan
Salah satu program yang sudah terlebih dahulu dicairkan adalah Program Indonesia Pintar (PIP). Proses penyaluran termin kedua telah dimulai pada 2 Mei 2025, dengan prioritas bagi siswa kelas akhir, yaitu kelas 6 SD, 3 SMP, dan 3 SMA.
KPM dapat memantau status pencairan bantuan PIP secara mandiri melalui situs resmi: pip.kemdikbud.go.id. Bila dana telah ditransfer, akan muncul status bertuliskan “dana sudah masuk” disertai tanggal pencairan.
Namun demikian, sejauh ini sebagian besar siswa baru menerima setengah dari total bantuan, dan pencairan untuk siswa kelas berjalan diperkirakan menyusul pada pertengahan Mei 2025.
Penyaluran Bantuan Sosial API Maret–April Dimulai
Selain PIP, pemerintah juga telah menyalurkan bantuan Atensi Anak Piatu (API) untuk periode Maret hingga April 2025.
Besaran dana yang diterima mencapai Rp400.000 per bulan dan bisa mencapai Rp800.000 apabila ada rapel dari bulan sebelumnya (Januari–Februari).
Penyaluran bantuan dilakukan melalui beberapa saluran, antara lain Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia, dan PT Pos Indonesia. KPM yang menerima bantuan ini disarankan untuk mengecek status transfer sesuai metode penyaluran yang dipilih.
Mekanisme Pencairan PKH dan BPNT: Tahapan Administratif
Meskipun belum seluruh KPM menerima pencairan bantuan sosial seperti PKH dan BPNT, pemerintah memastikan bahwa anggaran untuk tahap kedua telah tersedia 100 persen. Namun, pencairan dilakukan secara bertahap dengan tahapan administratif sebagai berikut:
- Penetapan KPM: Verifikasi daftar penerima sesuai data dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
- Evaluasi Komponen: Pemeriksaan kelayakan komponen bantuan seperti status pendidikan anak, kehamilan, atau lansia dalam keluarga.
- Final Closing: Penetapan data akhir dan nominal bantuan.
- Verifikasi Rekening: Pengecekan rekening KKS. Jika terjadi kendala, dana bisa dialihkan melalui PT Pos.
- SPM dan SP2D: Proses administrasi pencairan dana oleh Kementerian Keuangan.
- Standing Instruction (SI): Bank mitra menyalurkan dana langsung ke rekening penerima.
Setelah seluruh proses ini selesai, status pencairan akan diperbarui di aplikasi Cek Bansos, dan akan muncul periode salur terbaru, seperti “PKH April–Juni 2025” atau “BPNT April–Juni 2025.”
• Xiaomi Redmi A5 Hadir di Indonesia dengan Harga Murah, Cek Segudang Fitur Unggulan
Survei Bantuan Baru: Keluarga Rentan Stunting (KRS)
Pemerintah juga mengumumkan pelaksanaan survei tambahan untuk calon penerima bantuan keluarga rentan stunting (KRS).
Program ini berbeda dari survei DTKS dan terakhir disalurkan pada September 2024 dalam bentuk bantuan pangan berupa daging ayam karkas dan telur.