Momen Musrenbang, Bupati Satono Minta Perhatikan 2 Jembatan Ikon Sambas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO BERSAMA - Bupati Sambas Satono bersama Ria Norsan diikuti Forkopimda Sambas, seluruh OPD, berfoto bersama usai Musrenbang RKPD dan RPJMD. Satono juga meminta perhatian pembangunan duplikasi dua jembatan tua di Sambas, Rabu 23 April 2025.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas Satono meminta perhatian pemerintah pusat terhadap dua jembatan tua di pusat Kota Sambas, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Rabu 23 April 2025.

Dua jembatan tua tersebut jembatan batu dan jembatan asam yang punya nilai historis dan menjadi ikon Sambas. Satono berharap ke depan jembatan tersebut dapat diduplikasi.

"Salah satunya permintaan perhatian terhadap dua jembatan tua di pusat kota Sambas agar dapat dibangun atau dikembangkan menjadi jembatan dobel," ucap Satono, Rabu 23 April 2025.

Hal itu kembali ditegaskan Bupati Satono setelah memaparkan berbagai potensi unggulan Kabupaten Sambas saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2025–2029.

Kegiatan itu dirangkai dengan Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026, di Aula Utama Kantor Bupati Sambas.

Pembangunan Waterfront City Sambas Ditarget Rampung 2027

Satono mengatakan, Musrenbang kegiatan strategis bertujuan untuk memperdalam visi dan misi pembangunan lima tahun ke depan, sekaligus menjaring aspirasi dan saran dari berbagai pemangku kepentingan terhadap program prioritas pembangunan tahun 2026.

Lebih jauh, Satono juga menekankan pentingnya perencanaan pembangunan tahun 2026 sebagai pijakan dalam mewujudkan harapan dan kesejahteraan masyarakat Sambas.

“Potensi SDM Sambas sangat besar, baik di sektor pertanian, perikanan, maupun pariwisata budaya yang menjadi kebanggaan Kalbar. Tantangannya adalah bagaimana memaksimalkan potensi itu ke depan,” tambahnya.

Bupati Satono turut menyoroti capaian Kabupaten Sambas yang berhasil mempertahankan posisi teratas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalimantan Barat selama dua tahun berturut-turut.

Terkait IPM, Gubernur Ria Norsan menyampaikan, secara umum IPM Kalimantan Barat masih berada di peringkat ke-30 secara Nasional, dan posisi terakhir di antara provinsi se-Kalimantan. 

“IPM Kalbar saat ini berada di angka 71,19, naik dari 70,47 sebelumnya. Namun, kita masih tertinggal di bawah Kalimantan Utara. Harapannya lima tahun ke depan kita bisa naik ke peringkat ketiga,” ungkapnya.

Ria Norsan menegaskan, peningkatan IPM Kalbar harus menjadi kerja bersama dari tingkat desa hingga provinsi.

 “Apabila RPJMD Kabupaten Sambas berjalan dengan baik, maka visi dan misi bupati bisa terealisasi dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pemerintah provinsi siap memberikan dukungan penuh,” tutup Gubernur. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkini