Secara hukum, Google sebenarnya tak bisa melarang vendor membuat perangkat Android dengan memori di bawah 32 GB, jika mereka memakai Android versi open source (AOSP).
Namun, aturan batas minimum penyimpanan internal 32 GB ini tetap mengikat bagi perangkat yang ingin menyertakan Google Mobile Services (GMS).
GMS menjadi layanan penting di perangkat Android karena mencakup paket aplikasi dan layanan eksklusif milik Google, seperti Google Play Store untuk mengunduh beragam aplikasi resmi, Google Chrome, Gmail, YouTube, Google Maps, hingga Google Play Services.
Tanpa GMS, perangkat Android tetap bisa berjalan dengan sistem operasi Android versi open source, tetapi tidak bisa mengakses Play Store dan layanan Google lainnya yang notabene sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Aturan baru lainnya
Tak hanya soal penyimpanan, Android 15 juga membawa syarat baru lain seperti dukungan berbagi kontak darurat ke layanan panggilan darurat (Emergency Location Service).
Fitur darurat ini memungkinkan pengguna memilih untuk membagikan data kontak darurat mereka saat menelepon nomor darurat, demi penanganan yang lebih cepat dan efektif.
Untuk melindungi privasi pengguna, Google mengamanatkan pengungkapan yang jelas tentang informasi apa yang dapat dibagikan dengan layanan darurat dan mengharuskan pemblokiran pembagian data kontak, kecuali pengguna memilih untuk melakukannya.
Tak hanya soal penyimpanan, Android 15 juga membawa sejumlah persyaratan teknis baru, terutama yang berkaitan dengan performa grafis.
Salah satu yang paling krusial adalah kewajiban bagi chipset baru untuk mendukung Vulkan 1.3 atau lebih tinggi, serta mematuhi Android Baseline 2022 profile dan Vulkan Profile for Android 15.
Selain itu, semua perangkat yang menjalankan Android 15 atau lebih baru (kecuali edisi Android Go) harus menyertakan perpustakaan ANGLE dan menyediakan mekanisme bagi pengembang untuk menggunakannya sebagai pengganti driver OpenGL ES bawaan.
ANGLE merupakan lapisan translasi yang memungkinkan instruksi OpenGL ES lama diubah menjadi instruksi Vulkan.
Dengan begitu, perangkat modern tanpa dukungan native OpenGL ES tetap bisa menjalankan aplikasi dan game lama yang masih mengandalkan API grafis tersebut.
Meski pada Android 15, perpustakaan ANGLE belum wajib diaktifkan secara default, Google menyatakan bahwa mulai Android 16, hal tersebut akan menjadi keharusan.
Langkah ini sejalan dengan ambisi Google untuk menjadikan Vulkan sebagai API grafis utama Android, sebagaimana diumumkan belum lama ini.