TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Tahukah kamu bahwa ada tumbuhan yang mampu bertahan hidup di lingkungan yang sangat kering? 

Tumbuhan ini dikenal sebagai tumbuhan xerofit, yang memiliki berbagai cara adaptasi untuk mengatasi kondisi minim air.

Dalam ilmu botani, tumbuhan diklasifikasikan berdasarkan habitat tempat mereka tumbuh.

Secara umum, ada tiga jenis tumbuhan berdasarkan lingkungannya, yaitu hidrofit (hidup di air), higrofit (hidup di tempat lembap), dan xerofit (hidup di daerah kering).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), xerofit adalah tumbuhan yang dapat bertahan hidup di lingkungan yang kering. 

Sementara itu, menurut ScienceDirect, tumbuhan xerofit merupakan tumbuhan yang tumbuh dengan baik di daerah dengan tingkat kelembapan tanah yang sangat rendah, seperti gurun, padang pasir, atau daerah berbatu yang minim air.

• Optik Pontianak Group Berbagi Kebahagiaan, Iftar Ramadan Bersama Anak Yatim

Seperti makhluk hidup lainnya, tumbuhan xerofit memiliki berbagai bentuk adaptasi untuk bertahan hidup di lingkungan ekstrem. 

Beberapa strategi adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan xerofit antara lain:

Daun berbentuk duri – Mengurangi penguapan air secara drastis, seperti pada kaktus.

Lapisan lilin tebal pada daun – Mencegah hilangnya air akibat penguapan berlebih.

Akar yang panjang dan menjalar luas – Memungkinkan tumbuhan menyerap air dari dalam tanah yang lebih dalam.

Batang yang mampu menyimpan air – Digunakan sebagai cadangan air untuk bertahan dalam kondisi kering yang panjang.

Stomata yang sedikit dan hanya terbuka pada malam hari – Meminimalkan penguapan air saat suhu tinggi di siang hari.

Kemampuan menggugurkan daun saat kekeringan ekstrem – Untuk mengurangi kehilangan air.

Beberapa contoh tumbuhan xerofit yang sering kita jumpai antara lain kaktus, lidah buaya, pohon kurma, dan agave.