TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Banyak umat Islam yang bertanya-tanya mengenai hukum mandi wajib setelah sahur, terutama bagi mereka yang mengalami hadas besar di malam hari.
Pertanyaan ini muncul karena adanya kekhawatiran apakah mandi wajib setelah waktu sahur dapat mempengaruhi keabsahan ibadah puasa.
Namun, bagaimana jika seseorang belum sempat mandi wajib sebelum sahur? Apakah puasanya tetap sah meskipun baru mandi setelahnya?
Untuk menjawab pertanyaan ini, penting untuk memahami hukum, dalil, dan waktu terbaik untuk mandi wajib saat menjalankan puasa.
Berdasarkan informasi dari laman Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), berikut penjelasan mengenai hukum mandi wajib setelah sahur.
• Puasa Tanpa Sholat 5 Waktu Apakah Batal? Cek Hukumnya dalam Islam
Hukum Mandi Wajib Setelah Sahur dalam Islam
Dalam ajaran Islam, mandi wajib atau mandi junub memiliki peran penting dalam menjaga kesucian seseorang dari hadas besar. Bagi mereka yang mengalami junub, haid, atau nifas, wajib melakukan mandi besar sebelum melaksanakan ibadah yang mensyaratkan keadaan suci, seperti salat.
Namun, bagaimana jika seseorang belum sempat mandi wajib sebelum sahur dan baru melakukannya setelahnya?
Jawabannya adalah puasanya tetap sah. Hal ini sesuai dengan dalil yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengalami junub di malam hari, tetapi beliau tetap berpuasa setelah mandi wajib di pagi hari.
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata:
"Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mendapati waktu fajar dalam keadaan junub karena berhubungan dengan istrinya, kemudian beliau mandi dan tetap berpuasa." (HR. Bukhari dan Muslim)
1. Mandi Wajib Tidak Membatalkan Puasa
Mandi wajib dilakukan untuk menyucikan diri dari hadas besar, tetapi hal ini bukanlah sesuatu yang membatalkan puasa.
2. Diperbolehkan Menunda Mandi Wajib
Seorang Muslim yang masih dalam keadaan junub diperbolehkan untuk makan sahur terlebih dahulu, lalu mandi wajib setelahnya, asalkan ia telah berniat puasa sebelum fajar.
3. Dalil Mengenai Mandi Wajib Setelah Sahur
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Aisyah RA dan Ummu Salamah RA berkata bahwa Rasulullah SAW pernah dalam keadaan junub ketika waktu fajar telah tiba, lalu beliau mandi dan tetap berpuasa.
4. Dianjurkan Menyegerakan Mandi
Meskipun diperbolehkan untuk menunda mandi wajib, tetap dianjurkan untuk melakukannya lebih awal agar tubuh lebih segar dan dapat segera menunaikan salat Subuh tepat waktu.
Dalil dan Pendapat Ulama tentang Mandi Wajib Setelah Sahur
Untuk memastikan keabsahan mandi wajib setelah sahur dalam kaitannya dengan puasa, kita perlu merujuk pada dalil dari Al-Qur’an serta hadis Nabi Muhammad SAW.
• Bahaya Tersembunyi Alpukat, Siapa yang Harus Menghindari Konsumsi Berlebihan?
1. Hadis dari Aisyah RA dan Ummu Salamah RA
Dalam Shahih Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah mendapati waktu fajar dalam keadaan junub, kemudian beliau mandi dan tetap menjalankan puasanya. Hadis ini menjadi dasar utama bahwa mandi wajib setelah masuk waktu subuh tetap diperbolehkan.
2. Al-Qur’an Surah Al-Maidah Ayat 6
Allah SWT berfirman: “Jika kamu junub, maka mandilah.” (QS. Al-Maidah: 6). Ayat ini menunjukkan bahwa mandi wajib adalah suatu keharusan bagi orang yang dalam keadaan hadas besar, tetapi tidak membatasi kapan waktu mandi tersebut harus dilakukan.
3. Pandangan Imam An-Nawawi
Menurut Imam An-Nawawi, seseorang yang masih dalam keadaan junub dan baru mandi setelah sahur tetap sah puasanya. Sebab, junub bukanlah penyebab batalnya puasa.
4. Pendapat Mazhab Syafi’i dan Hanafi
Kedua mazhab ini berpendapat bahwa seseorang boleh menunda mandi wajib hingga setelah sahur atau bahkan setelah masuk waktu subuh, selama ia telah berniat puasa sebelumnya.
Waktu yang Tepat untuk Mandi Wajib Saat Berpuasa
Setelah mengetahui bahwa mandi wajib setelah sahur diperbolehkan, penting juga untuk mengetahui waktu terbaik agar tetap optimal dalam menjalankan ibadah puasa:
- Sebelum Waktu Fajar
- Setelah Sahur tetapi Sebelum Subuh
- Setelah Subuh tetapi Sebelum Salat
- Tidak Menunda Mandi Terlalu Lama
Kesalahan Umum dalam Mandi Wajib Setelah Sahur
Selain memahami hukum mandi wajib setelah sahur, ada beberapa kesalahan yang sebaiknya dihindari:
Menunda Mandi Hingga Matahari Terbit
Jika mandi wajib dilakukan setelah waktu Subuh berlalu tanpa terlebih dahulu menunaikan salat, maka hal ini merupakan kelalaian dalam kewajiban salat.
Kurang Memperhatikan Niat
Niat adalah salah satu syarat sahnya mandi wajib. Jika seseorang mandi tanpa niat yang benar, maka mandinya tidak dianggap sebagai mandi wajib.
Tidak Membasuh Seluruh Tubuh
Mandi wajib harus mencakup seluruh tubuh, termasuk sela-sela jari, rambut, dan bagian tersembunyi lainnya.
Menggunakan Air Secara Berlebihan
Islam mengajarkan keseimbangan dalam penggunaan air. Meskipun mandi wajib harus menyeluruh, tidak berarti harus boros dalam menggunakan air.
Mandi dengan Air yang Terlalu Panas
Menggunakan air yang terlalu panas dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi. Sebaiknya gunakan air dengan suhu yang nyaman.
Tata Cara Mandi Wajib yang Benar
Agar mandi wajib yang dilakukan sah sesuai dengan tuntunan syariat, berikut adalah langkah-langkahnya:
Niat mandi wajib
Niat dilakukan dalam hati untuk mensucikan diri dari hadas besar.
Contoh niat:
"Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar karena Allah Ta’ala."
Membasuh kedua tangan sebanyak tiga kali
Membersihkan bagian tubuh yang kotor, terutama bagian kemaluan
Berwudu seperti wudu untuk salat
Membasahi kepala hingga ke akar rambut sebanyak tiga kali
Membasahi seluruh tubuh, dimulai dari bagian kanan lalu kiri
Memastikan tidak ada bagian tubuh yang terlewat, termasuk sela-sela jari dan lipatan kulit
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!