TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Sebagai umat Muslim, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Ka'bah.
Namun, apakah Anda tahu bahwa kain penutup Ka'bah tersebut disebut Kiswah?
Banyak umat Muslim yang masih bingung mengenai fungsi Kiswah yang sebenarnya.
Kain ini tidak hanya berfungsi sebagai penutup, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai Kiswah, termasuk sejarah, makna, dan peran pentingnya dalam ibadah haji dan umrah.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang Kiswah, kita dapat menghargai simbolisme dan keagungan yang terkandung di dalamnya.
Dilansir dari BPKH RI, Berikut sejarah dan fungsi Kiswah, yang ada di Kabah.
Kiswah adalah kain berwarna hitam yang dihiasi dengan benang emas, digunakan sebagai penutup Ka'bah yang terletak di Masjidil Haram, Mekkah.
Bahan yang digunakan untuk membuat Kiswah sangat berkualitas, terbuat dari sutra hitam yang indah dan dihiasi dengan kaligrafi ayat-ayat suci Al-Quran.
• Contoh Doa Mustajab: Menitipkan Harapan di Depan Kabah selama Ibadah Haji dan Umroh
Pemasangan Kiswah biasanya dilakukan pada saat musim haji dan pada tahun-tahun tertentu, yang memiliki makna mendalam bagi umat Muslim.
Penggantian Kiswah terjadi setiap 1 Muharram, sebagai simbol penyegaran dan penghormatan.
Dalam bahasa Arab, Kiswah berarti "penutup." Kain ini memiliki ukuran yang sangat besar, mencapai 658 meter, dengan berat sekitar 650 kilogram.
Selain itu, Kiswah dilengkapi dengan pintu dan jendela yang memudahkan akses ke dalam Ka'bah.
Makna simbolis yang terkandung dalam Kiswah mencerminkan kesucian, kebersihan, dan penghormatan kepada Allah SWT.
Kehadiran Kiswah tidak hanya menambah keindahan fisik Ka'bah, tetapi juga menggambarkan ketulusan hati umat Islam dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Dengan demikian, Kiswah menjadi bagian penting dari pengalaman spiritual di Tanah Suci.
Sejarah Kiswah Ka’bah dari masa ke masa
1. Masa Jahiliyah
Masa sebelum Islam, masyarakat Arab menutupi Kabah dengan kain sederhana yang terbuat dari bahan seperti kulit atau kain tenun lokal.
Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap Kabah.
2. Masa Nabi Muhammad SAW
Setelah Islam datang, Nabi Muhammad SAW melanjutkan tradisi menutupi Ka'bah dengan kain. Beliau memilih kain berbahan sutra yang lebih berkualitas sebagai penutup.
3. Dinasti Khilafah
Pada masa kekhalifahan, khususnya Dinasti Umayyah dan Abbasiyah, kiswah dibuat dari kain-kain mewah seperti sutra dengan sulaman benang emas dan perak.
Proses pembuatan dan pemasangan kiswah menjadi lebih terorganisasi.
4. Era Kesultanan Utsmaniyah
Kesultanan Utsmaniyah melanjutkan tradisi ini dengan menyempurnakan desain kiswah. Mereka memperkenalkan tulisan ayat-ayat Al-Qur'an yang disulam dengan benang emas.
• JADWAL Imsakiyah DKI Jakarta Puasa Ramadhan 1446 H Tahun 2025, Lengkap Waktu Buka Puasa dan Sholat
5. Masa Modern
Arab Saudi saat ini bertanggung jawab atas pembuatan dan pemasangan kiswah.
Kiswah modern dibuat di Pabrik Kiswah Kabah di Makkah dengan bahan sutra berkualitas tinggi, dihiasi sulaman emas yang menampilkan ayat-ayat Al-Qur'an.
Proses pembuatan Kiswah Kabah
Pembuatan kiswah memerlukan waktu beberapa bulan dengan banyak melibatkan puluhan pengrajin.
Kain ini terbuat lebih dari 600 kilogram sutra, yang dihiasi sekitar 120 kilogram benang emas dan perak.
Ayat-ayat Al-Qur'an pada kiswah dirancang dengan keahlian tinggi, yang membuatnya terlihat indah.
Fungsi Kiswah Kabah
1. Untuk menjaga kesucian dari Kabah itu sendiri.
2. Sebagai simbol kebanggaan umat muslim di seluruh dunia.
3. Pengingat umat muslim, supaya tetap bersyukur dan berdoa kepada Allah SWT.
4. Sebagai simbol persatuan umat muslim dunia.
5. Mendukung keberlanjutan dari ibadah haji umat muslim.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!