TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sahur sebelum menjalankan puasa Ramadhan memiliki keutamaan yang luar biasa.
Tidak sekadar mengisi energi dengan makan dan minum, sahur juga menjadi waktu istimewa untuk memanjatkan doa serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
"Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat keberkahan." (Muttafaqun ‘alaih)
Salah satu sunnah dalam sahur adalah mengakhirkan waktunya hingga menjelang terbit fajar. Hal ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit. Ia berkata:
"Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW, lalu setelah itu kami berdiri untuk melaksanakan shalat. Aku (Anas bin Malik) bertanya, 'Berapa jarak waktu antara sahur dan shalat fajar?' Zaid bin Tsabit menjawab, '(Seperti waktu yang dibutuhkan untuk membaca) 50 ayat'." (Muttafaqun ‘alaih).
• Bacaan Doa Buka Puasa yang Sesuai Anjuran Rasulullah SAW Lengkap Latin dan Artinya
Selain itu, dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW juga menyebutkan makanan sahur yang paling utama:
"Sebaik-baik sahur bagi orang mukmin adalah kurma." (HR. Abu Daud 2345, Ibnu Hibban 3475, dan dishahihkan oleh al-Albani serta Syuaib al-Arnauth).
Bahkan, sebagaimana disebutkan dalam Mu’jam al-Kabir, Rasulullah SAW pernah mengambil segenggam kurma dan bersabda:
"Ini adalah sebaik-baik hidangan sahur bagi seorang Muslim." (Mu’jam al-Kabir, 17/282)
Dalam konteks ini, yang dimaksud dengan "tamr" adalah kurma kering. Kurma kering biasanya berwarna hitam, sedangkan kurma basah (ruthab) berwarna hijau atau kecoklatan. Di Indonesia, kurma yang umum beredar adalah kurma kering.
Selain makan sahur, para ulama dan orang-orang saleh di masa lalu juga memanfaatkan waktu sahur untuk memperbanyak ibadah, beristighfar, dan bermunajat kepada Allah.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menggambarkan sifat ahli surga yang senantiasa memanfaatkan waktu sahur untuk memohon ampunan-Nya:
"Mereka adalah orang-orang yang sabar, jujur, khusyuk dalam ibadah, gemar berinfak, dan selalu beristighfar di waktu sahur." (QS. Ali Imran: 17)
• Contoh Doa Setelah Sholat Witir: Teks Latin, Arab, dan Artinya Dua Pilihan Lafaz Sesuai Sunnah
Bahkan, dalam kisah Nabi Ya’qub ‘alaihissalam, disebutkan bahwa beliau menunda permohonan ampun untuk anak-anaknya hingga waktu sahur, sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Qur'an:
"Saya akan memohonkan ampun kepada Rabbku untuk kalian." (QS. Yusuf: 98)
Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Nabi Ya’qub ‘alaihissalam memilih waktu sahur untuk beristighfar karena saat itu merupakan waktu yang penuh berkah dan mustajab.
Dari berbagai dalil di atas, jelas bahwa sahur bukan hanya sekadar mengisi tenaga sebelum berpuasa, tetapi juga menjadi momen berharga untuk berdoa, memohon ampun, dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Oleh karena itu, marilah kita memanfaatkan waktu sahur dengan sebaik-baiknya agar ibadah puasa kita semakin sempurna dan bernilai di sisi Allah SWT.
(*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!