TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Komisi Perlindungan Anak Kota Pontianak mencatat, sepanjang tahun 2024, terdapat 60 anak di Kota Pontianak yang terlibat aksi tawuran.
Kemudian, di awal tahun 2025 ini, KPAD telah mendata terdapat 28 anak terlibat tawuran.
Data itu diungkapkan langsung ketua KPAD Kota Pontianak Niyah Nurniati saat menghadiri diskusi lintas sektoral yang digelar oleh Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Kalimantan Barat, kamis 6 februari 2025.
"Untuk 2024 kita mendata ada 60 anak terlibat tawuran, 48 diantarnya berstatus ABH (anak berhadapan dengan hukum), dan 2025 sudah ada 28 anak dan 5 diantaranya berstatus ABH,'' ungkapnya.
Ia menyampaikan anak - anak yang diamankan tersebut diindikasikan akan melakukan tawuran di Kota Pontianak dengan berbekal senjata, dan sebelum terjadinya tawuran mereka lebih dulu diamankan petugas.
Niyah menyampaikan, hal utama dalam pencegahan tawuran remaja adalah kepedulian orang tua terhadap anaknya, orang tua ia tegaskan harus lebih peka dan perhatian terhadap anak - anaknya.
"Orang tua harus lebih bertanggung jawab, harus bisa memberikan batasan terhadap anaknya, misalkan orang tua memberikan motor tetapi tidak dibatasi, dibiarkan begitu saja,'' tuturnya.
Dalam sistem peradilan anak, undang - undang nomor 11 tahun 2012 ia mengatakan tidak ada istilah hukuman dengan unsur balas dendam terhadap anak.
"Jadi bahasa efek jera kurang tepat bila berdasarkan sistem peradilan anak, nah tawaran KPAD tadi saya sudah sampaikan anak - anak ini hak - hak dasarnya harus terpenuhi, bila mereka sudah putus sekolah, anak - anak yang kedapatan tawuran ini tetap sekolah dengan setiap sekolah memiliki sekolah rujukan non formal, kenapa hari ini mereka boleh bermasalah, tetapi kedepan kita berharap mereka tetap punya ijasah, sehingga mereka bisa berubah dan tetap melanjutkan kehidupannya,'' terangnya.
Baca juga: Sikapi Tawuran Remaja di Pontianak, ABKIN Kalbar Gelar Diskusi Lintas Sektoral
Kemudian, pihaknya akan berkoordinasi dengan DIsnaker, selain bersekolah, anak - anak yang diamankan tawuran ini juga dapat diberikan keterampilan.
"Ini memang tidak sederhana, ini perlu dukungan keluarga, ini PR berat agar bagaimana orang tua ini bisa lebih peduli kepada anak - anaknya,'' jelasnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!