TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mempawah, Ikhwan Pohan, mengajak seluruh masyarakat untuk berkomitmen menciptakan Pilkada 2024 yang aman dan damai.
Ajakan ini disampaikan saat ditemui di ruang kerjanya sehari sebelum pelaksanaan Pilkada Serentak, Selasa 26 November 2024.
Pohan menekankan pentingnya menjaga kerukunan masyarakat dan keberagaman agama selama proses Pilkada berlangsung.
“Pilkada adalah momentum demokrasi yang harus kita sambut dengan semangat kebersamaan. Kerukunan dan toleransi menjadi kunci utama dalam mewujudkan Pilkada damai,” ujarnya.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah, terutama yang berkaitan dengan SARA.
Menurut Pohan, Pilkada seharusnya menjadi ajang yang mempererat persatuan, bukan sebaliknya.
“Marilah kita bersama-sama mendukung penyelenggaraan Pilkada yang damai. Jangan jadikan perbedaan pilihan sebagai alasan untuk saling menjatuhkan. Sebaliknya, kita harus saling menjaga dan menghormati, apapun perbedaan yang ada,” ujarnya.
Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Pohan adalah larangan menjadikan agama sebagai alat politik.
Ia menegaskan bahwa agama adalah sesuatu yang sakral dan tidak boleh disalahgunakan dalam kepentingan politik.
Baca juga: Masuk DPT Mempawah, Ria Norsan dan Keluarga Akan Salurkan Hak Pilih di Kabupaten Mempawah
“Jangan pernah menjadikan agama sebagai lelucon, apalagi dalam urusan politik. Hal ini hanya akan merusak nilai-nilai yang seharusnya kita junjung tinggi. Sebaliknya, jadikan agama sebagai sumber inspirasi untuk menjaga harmoni dan perdamaian,” tegasnya.
Pohan juga mengimbau kepada para calon, tim sukses, dan masyarakat untuk menjaga etika dalam berpolitik.
Ia menekankan bahwa kemenangan dalam Pilkada bukanlah segalanya jika mengorbankan kerukunan masyarakat.
“Semangat demokrasi harus dilandasi oleh nilai-nilai luhur. Pilkada damai adalah komitmen kita bersama, yang harus diwujudkan dengan sikap bijaksana dan penuh tanggung jawab,” katanya.
Pohan juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh berita palsu atau ujaran kebencian yang sering muncul menjelang Pilkada.
Ia mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama di era digital seperti sekarang.