Berdasarkan rancangan pendekatan Ia yang telah dibuat hal awal yang dilakukan adalah menemukenali ciri-ciri murid yang mandiri, beretika dan bersahaja.
CGP dan rekan kerja mencari literatur dan informasi mengenai bagaimana arti mandiri sesuai umur peserta didik Sekolah Dasar (SD).
Menyusun program pada awal tahun pelajaran 2021/2022 untuk sekalian membuat program pembiasaan dan pengembangan warga sekolah.
Aksi nyata yang dilakukan CGP salah satunya mengikuti pengembangan diri menggunakan aplikasi sistem presensi model dalam jaringan (daring).
Pemerintah Kabupaten Tabanan mengeluarkan sistem presensi berbasis daring menggunakan aplikasi bernama Prestasi Online Tabanan yang bisa diunduh di playstore gawai Android.
Aplikasi ini dimaksud untuk meningkatkan etos kerja para ASN di Kabupaten Tabanan. Hal ini tentu sesuai dengan teori cara mendidik KHD yaitu memberi contoh.
Guru diharapkan dapat meningkatkan komitmen mutu diri sendiri yang berimbas pada murid.
Sosialisasi penggunaan aplikasi Prestasi Online Tabanan dilakukan di SD Negeri 2 Angseri dibuka oleh Kepala Sekolah SD Negeri 2 Angseri dengan pemateri salah satu guru dari SD Negeri 3 Apuan.
Hal yang didapat adalah teknis penggunaan aplikasi untuk admin dan user.
Ini penting diketahui karena kami akan mengimbaskan di sekolah masing-masing.
Tujuannya agar tidak terjadi kesalahan yang menyebabkan sistem tidak bisa berjalan baik secara individu ataupun kolektif.
Aplikasi ini memerluka gawai berupa laptop sebagai admin dan gawai smartphone sebagai user bagi masing-masing guru.
CGP mengikuti kegiatan ini dengan senang dan seksama untuk pengimbasan selanjutnya.
Setelah mengikuti sosialisasi di SD Negeri 2 Angseri, langkah berikutnya adalah mengimbaskan pada rekan sejawat di sekolah sendiri.
Rekan sejawat antusias mendengarkan dan mempraktikkan langkah-langkah penggunaan aplikasi presensi ini.