TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dalam upaya memperkuat pemberdayaan masyarakat dan mendorong generasi bebas dari perkawinan anak, Team PKM Universitas Panca Bhakti (UPB) yaitu Yenny A S,S.H., M.H bersama Resmaya Agnesia Mutiara Sirait, S.H., M.H dan Thea Geneveva J.Jesajas, S.M., M.M bersama dengan Team Penggerak PKK Desa Lingkonong yang diketuai Baina telah melaksanakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran dan
pemahaman masyarakat setempat terkait perkawinan anak dan dampaknya.
Kegiatan PKM ini merupakan kegiatan yang difasilitasi oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada
Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia melalui program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat tahun 2024.
Acara yang diadakan pada 26-27 Agustus 2024 ini menghadirkan dua agenda utama yaitu penyuluhan mengenai dampak perkawinan anak serta pelatihan pemanfaatan media digital dalam mencegah perkawinan anak yang masih terjadi di Desa Lingkonong.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa, pengurus dan kader PKK Desa beserta remaja desa.
Kepala Desa Linkonong, Rosli menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan Team PKM ini, karena masih terdapatnya perkawinan anak di desanya, dan menghimbau para remaja agar lebih mengejar Impian masa depannya dengan melanjutkan pendidikannya sampai Perguruan Tinggi, dan orangtua dapat mendorong Pendidikan anak-anaknya, serta mengharapkan kegiatan pemberdayaan kemitraan Masyarakat ini tidak hanya sekedar penyuluhan saja, tapi berharap dapat
mendampingi masyarakatnya melakukan aksi CEPAT (Cegah Perkawinan Anak).
Penyuluhan yang disampaikan oleh ahli dari Team PKM UPB menggarisbawahi berbagai dampak negatif dari perkawinan anak, termasuk efek psikologis, kesehatan, dan pendidikan yang seringkali tidak terjamin.
Para peserta diberikan informasi penting mengenai hak-hak anak dan pentingnya pendidikan dalam masa perkembangan mereka.
Dalam sesi pelatihan, peserta diperkenalkan dengan cara-cara pemanfaatan media digital sebagai alat untuk mendukung pendidikan dan pemberdayaan.
• UPB Gelar Kuliah Umum Siapkan SDM Lokal Dalam Pengelolaan SDA yang Berkelanjutan di Kalbar
Pelatihan ini mencakup penggunaan media sosial untuk menyebarluaskan informasi, serta teknik-teknik pemasaran digital untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu sosial dan pendidikan.
Para peserta dilatih untuk membuat konten yang informatif dan menarik, serta memahami bagaimana memanfaatkan platform digital untuk mencapai audiens yang lebih luas.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencegah perkawinan anak dan mempromosikan pendidikan yang lebih baik.
Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dan memanfaatkan teknologi, diharapkan dapat tercipta generasi yang lebih sadar akan pentingnya pendidikan dan kesehatan.
Ketua TP PKK Desa, Ibu Baina, mengungkapkan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan ini.
Ia berharap bahwa penyuluhan dan pelatihan ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat desa dan generasi mendatang dan pengurus/kader PKK dapat berperan aktif menginformasikan kepada keluarga untuk mencegah perkawinan anak.
Penggunaan media digital merupakan hal yang menarik dan masih baru bagi kader PKK sebagai sarana edukasi
kepada Masyarakat, dan berharap Team PKM UPB masih mendampingi mereka secara berkelanjutan untuk menggunakannya dalam memberikan informasi kepada Masyarakat di Desa Lingkonong khususnya. (*)