"Jadi, sekarang saya tidak pun bingung harus apa lagi (kalau jadi Martin) untuk mendapatkan tempat di tim utama," ujar Pasini.
Di sisi lain, Pasini mengungkapkan bahwa keputusan Ducati lebih memilih Marquez kurang sejalan dengan misi mereka yang mengorbitkan pembalap muda bertalenta emas yang sudah dijalankan sejak beberapa tahun terakhir.
"Jelas dia (Marc) adalah pembalap yang tak perlu diperkenalkan lagi, semua orang tahu siapa dia, apa yang dia menangkan, dia adalah sebuah fenomena," kata mantan pembalap asal Italia itu.
"Kebijakan yang diambil Ducati dalam beberapa tahun sebelumnya kan banyak berinvestasi pada pembalap muda yang kuat, seperti Marco Bezzecchi, Martin dan Franco Morbidelli hingga Bastianini."
"Lalu sekarang melihat Marquez datang kapan saja dan menantikannya dalam empat balapan di atas motor pabrikan, saya pikir itu agak merusak prinsip kerja yang telah mereka lakukan sebelumnya," tuturnya.
• Klasemen MotoGP 2024: Francesco Bagnaia Peluang Kudeta Jorge Martin di GP Belanda, Faktor Assen
Namun di sisi lain, Pasini tak mengesampingkan pemikiran lain dari Ducati yang mungkin punya misi terselubung. Bisa saja mendatangkan Marquez dapat membuat Bagnaia jauh lebih terpacu untuk mengejar gelar.
"Tetapi, saya juga berpikir bahwa itu akan jadi motivasi besar untuk Pecco dan menurut saya Pecco mungkin adalah satu-satunya pembalap terkuat di jajaran Ducati yang juga cerdas untuk menyaingi Marquez, yang pasti akan sulit untuk ditangani di paddock yang sama," ujarnya.
(*)
# MotoGP
Ikuti saluran Tribun Pontianak di WhatsApp: KLIK DISINI
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News