Jika ditilik dari segi peringkat.
Pasangan Fajar/Rian punya kans baik dapat memenangi laga itu.
Fajar/Rian lebih tinggi yaitu tujuh dunia. Mantan pasangan nomor satu itu juga berstatus unggulan sedangkan He/Tan tidak.
Meski begitu, He/Tan tak bisa diremehkan.
Perlu diingat bahwa pasangan peringkat 10 dunia itu belum genap setahun berpasangan sehingga membandingkan melalui peringkat tidak benar-benar relevan.
He/Tan baru bermain bersama pada Oktober tahun lalu dan telah mengalahkan jawara-jawara ganda putra, termasuk dari Indonesia.
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin kalah dengan telak 14-21, 8-21 saat usia pasangan He/Tan baru tiga minggu di babak kedua French Open 2023.
Di ajang yang sama tetapi di semifinal Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana butuh 1 jam 10 menit untuk mengalahkan He/Tan dengan adu setting di rubber game (21-16, 19-21, 22-20).
He/Ren membalas kekalahan dari Fikri/Bagas di Thailand Masters 2024 pada Februari lalu dengan skor telak 21-15, 21-6.
Kekalahan dari BaKri (19-21, 19-21) di perempat final Kejuaraan Beregu Asia 2024 juga mereka bayar tuntas dengan kemenangan yang menentukan di final Thomas Cup 2024 (21-11, 21-15).
Total dua gelar juara telah diamankan He/Ren sejak berpasangan di Kumamoto Masters 2023 dan Thailand Masters 2023 di samping hasil runner-up di German Open 2024.
Mengesampingkan level turnamen, jumlah trofi He/Ren di BWF World Tour bahkan sama dengan seluruh pasangan pelatnas digabungkan sejak mereka berpasangan.
Dalam rentang waktu yang sama, Indonesia juga mendapat dua gelar dari ganda putra melalui Leo/Daniel di Indonesia Masters 2024 dan Fajar/Rian sendiri di All England Open 2024.
Tantangan laga buta juga dihadapi Fajar/Rian karena mereka akan menghadapi He/Tan untuk pertama kalinya.
Meski demikian, tak berarti Fajar/Rian tanpa modal.