TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Polisi resmi menutup 4 SPBU yang diduga mengoplos BBM Subsidi jenis Pertalite menjadi Pertamax.
Seperti diketahui, Jajaran Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berhasil mengungkap kasus BBM oplosan.
Tak tanggung-tanggung sebanyak 4 SPBU yang berlokasi di Kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) berhasil diungkap.
Dan hingga saat ini sudah 5 orang yang ditetapkan menjadi tersangka.
Kelima tersangka itu adalah inisial RHS (49) selaku pengelola SPBU, AP (37) selaku manajer SPBU, DM (41) selaku manajer, serta RI (24) dan (AH) selaku pengawas SPBU.
• Resmi Berubah! Selisih Harga BBM Terbaru Per 2 April 2024 di SPBU Seluruh Indonesia Cek Disini
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Nunung Syarifuddi menjelaskan, awalnya polisi menangkap tersangka inisial RHS dan AP selaku pengelola dan manajer dari SPBU yang ada di Kecamatan Karang Tengah dan Pinang, Kota Tangerang pada 7 Maret 2024.
Setelah dikembangkan, polisi menangkap pelaku lain yang menjalankan kasus serupa di SPBU Kawasan Cimanggis, Depok dan Kawasan Jeruk Purut, Jakarta Barat.
Para pelaku ini mengenal satu sama lain.
"Jadi sudah empat SPBU yang melakukan penyimpangan dengan modus yang sama," ujar Nunung dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Para pelaku mengoplos Pertalite dengan memberi pewarna sehingga menjadi Pertamax.
Kemudian mengisi tangki di SPBU untuk Pertamax dengan Pertalite yang sudah dioplos tersebut.
Dari penangkapan telah disita sejumlah barang bukti, di antaranya 29.046 liter BBM Pertamax yang diduga palsu.
Terdiri dari 9.004 liter diamankan dari SPBU Karang Tengah, 3.700 liter dari SPBU Kecamatan Pinang, 6.814 liter dari SPBU Kebun Jeruk, dan 9.528 liter dari SPBU Kawasan Cimanggis.
Pertamina Janji Tindak Tegas
PT Pertamina (Persero) telah menutup sementara 4 SPBU yang melakukan praktik mengoplos bahan bakar minyak (BBM) yaitu membuat Pertalite yang diberi pewarna sehingga menjadi serupa dengan Pertamax.