Waspada DBD

Hingga Maret 2024, Total Kasus DBD di Kalbar capai 1.002 Kasus Kesakitan, dan 7 Kasus Kematian

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pj Gubernur Harisson , didampingi Kadiskes Kalbar Erna Yulianti saat mengecek gentong dan tempayan dirumah warga apakah berpotensi menjadi sarang nyamuk. Dalam giat Gerakan Serentak, Cegah dan Tangkal DBD (Gertak DBD) , di Jalan Korpri Kabupaten Kubu Raya.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Badat telah terjadi 1002 kasus kesakitan, dan 7 kasus kematian DBD sampai minggu ke 10 yang terjadi dari bulan Januari sampai Maret tahun 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti mengatakan pada musim hujan populasi Aedes aegypti akan meningkat, karena telur-telur yang tadinya belum sempat menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai terisi air hujan.

Kondisi tersebut akan meningkatkan populasi nyamuk sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit DBD.

“Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kalimantan barat untuk selalu waspada dan melakukan upaya pencegahan melalui upaya PSN, 3 M Plus dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dengan melakukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J),” ujar Erna, Senin 18 Maret 2024.

Erna menjelaskan untuk Gerakan 3M plus dapat di lakukan dengan cara, yakni Menguras tempat – tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, Menutup rapat-rapat tempat penapungan air, dan Mendaur ulang barang-barang bekas yang sudah tidak digunakan.

Dinas Kesehatan Mempawah Harap Kasus DBD di 2024 Tidak Melonjak

“3M plus, dalam hal ini plus nya yakni Menabur bubuk larvasida, Menggunakan obat anti nyamuk, Menggunakan kelambu, Memelihara ikan pemakan jentik, Menanam tanaman pengusur nyamuk, Memasang kawat nyamuk,” ujar Erna.

Sebagai informasi, Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue yang ditandai demam 2 – 7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan trombosit (trombositopenia), adanya hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran plasma (peningkatan hematokrit, asites, efusi pleura, hipoalbuminemia).

Selain itu, dapat disertai gejala-gejala tidak khas seperti nyeri kepala, nyeri otot & tulang, ruam kulit atau nyeri belakang bola mata bisa menimbulkan KLB dan Kematian

Apabila kasus penyakit DBD tidak segera dilakukan pencegahan dan penanggulangan secepatnya bisa mengakibatkan penularan yang lebih luas dan berdampak menurunnya derajat kesehatan dan kematian. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkini