Jawaban : C
9. Seseorang yang bertawakal adalah seseorang yang mewakilkan atau menyerahkan hasil usahanya kepada Allah Swt. Sifat ini merupakan bentuk kepasrahan kepada-Nya sebagai dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Manakah contoh penerapan tawakal yang paling tepat ….
A. Rumi memarkir sepeda tanpa menguncinya karena yakin keadaan aman
B. karena sakit, Andika meminum obat agar diberi kesembuhan oleh Allah Swt.
C. Saat ingin membeli baju, Yunika butuh waktu cukup lama untuk memilihnya
D. Rudi bersegera berbuat kebajikan karena takut terkena azab Allah Swt.
E. Dafiq menyisihkan sebagian uang sakunya untuk disedekahkan
Jawaban : B
10. Banyak manfaat yang diperoleh dari sikap tawakal, di antaranya tercantum
dalam Q.S. at-Talaq/65: 3 berikut ini
Berdasarkan ayat tersebut, manfaat sikap tawakal adalah ….
A. mendapatkan jaminan tercukupinya semua kebutuhan hidupnya
B. mendapat prioritas masuk ke dalam surga
C. pikiran dan hati menjadi lebih terbuka menerima kritikan
D. meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus
E. meluaskan jaringan silaturahmi
Jawaban : C
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar!
1. Akidah dan perilaku memiliki hubungan yang saling terkait satu sama lain. Perilaku manusia merupakan cerminan dari akidah dan keimanannya. Oleh karena itu, akidah dan keimanan harus tertanam dalam diri seseorang sejak dini. Bagaimana cara menanamkan akidah dalam diri seseorang sejak
usia dini?
Jawaban :
Menanamkan akidah dalam diri seseorang sejak usia dini adalah suatu upaya yang penting dalam pengembangan nilai-nilai keagamaan dan moral. Beberapa cara untuk melakukannya adalah:
a. Pendidikan Agama: Memberikan pendidikan agama yang benar dan berkualitas sesuai dengan keyakinan yang dianut oleh keluarga. Ini dapat dilakukan melalui ceramah, pengajaran Al-Qur'an, dan pelajaran agama secara rutin.
b. Teladan: Orang tua dan tokoh agama di sekitar anak harus menjadi teladan dalam praktik agama yang baik. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa yang mereka hormati.
c. Cerita dan Kisah Keagamaan: Mengenalkan cerita-cerita agama yang mengandung nilai-nilai moral dan spiritual dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh anak-anak.
d. Doa Bersama: Melakukan doa bersama di keluarga atau di sekolah untuk meningkatkan kesadaran spiritual.
e. Pendidikan Karakter: Mendorong perkembangan karakter yang baik seperti kejujuran, kerendahan hati, dan toleransi sebagai bagian dari ajaran agama.