Kunci Jawaban

Makna Tari Tradisi Indonesia Berdasar Pendekatan Kajian Tekstual Kontekstual, Seni Tari Kelas 10 SMA

Penulis: Dhita Mutiasari
Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makna Tari Tradisi Indonesia Berdasar Pendekatan Kajian Tekstual Kontekstual, Seni Tari Kelas 10 SMA.

3. Berkelompok

Tari berkelompok adalah tari yang menggunakan desain kelompok. La Mery (1965) menjelaskan desain kelompok, meliputi desain serempak, berimbang, terpecah, selang-seling, atau bergantian. Pada umumnya jumlah kelompok tidak melebihi kapasitas luas panggung atau tempat pertunjukan yang digunakan. Tari berkelompok memiliki makna khusus dalam menggambarkan tujuan atau fungsi dari sebuah tarian. Misalnya tarian yangbertema sosial, seperti tari pemetik teh, tari nelayan, tari prajurit biasanya berkelompok karena pada kenyataannya profesi tersebut dilakukan oleh sekelompok orang. Tari berkelompok juga ada yang terinspirasi dari kehidupan satwa misalnya tari Merak dari Jawa Barat, Tari Cendrawasih dari Bali, tari Kijang dari Jawa Timur.

Jenis Tari Tradisi Berdasarkan Pola Garapan Tari

Jenis tari berdasarkan pola garapannya terdiri dari tiga jenis yaitu tari tradisi klasik, tari tradisi rakyat dan tari kreasi baru.

1. Tari Tradisi Klasik

Tari tradisi klasik adalah tari yang berasal dari masyarakat istana dengan kaidah gerak yang baku, serta estetikanya yang mengacu pada kaidah-kaidah yang baku dari semua elemennya. Tari klasik adalah tari yang berkembang dilingkungan kerajaan sebagai sarana upacara maupun sarana penghormatan
pada raja, contohnya dapat diamati dalam tari Bedhaya atau Srimpi.

2. Tari Tradisi Kerakyatan

Tari kerakyatan adalah tari yang berasal dari lingkungan masyarakat di luar lingkungan kerajaan. Tari rakyat umumnya didominasi dengan kaidah gerak yang beragam dan spontan hasil ekspresi jiwa masyarakat. Contoh makna tari berdasarkan kajian tekstual dan kontekstual tari rakyat dapat dilihat pada tari-tari dengan gerak dan musik yang spontan seperti pada tari Bajidoran di Jawa Barat atau tari Joget Bumbung di Bali, tari Zapin Muda Mudi dari Riau dan masih banyak lagi.

3. Tari Kreasi Baru

Tari kreasi baru adalah sebuah karya tari yang berasal dari hasil cipta seniman tari yang berasal dari pengembangan tari-tari tradisi yang melatarbelakangi kehidupan seniman tersebut. Tari kreasi baru dapat terinspirasi dari tari– tari klasik atau tari rakyat. Dalam tari kreasi baru terdapat pula unsur-unsur pembaruan pada beberapa elemen dalam seni tari. Namun memang tari
kreasi baru tidak dapat begitu saja meninggalkan elemen-elemen tradisi yang melekat dalam memori koreografer lokalitas tersebut (Susmiarti, 2013).

Ciri khas dalam tari kreasi baru adalah fleksibilitas garapan tarinya. Tari kreasi baru ini biasanya menjadi tarian yang berfungsi sebagai hiburan dan pertunjukan. Fleksibilitas garapan tari kreasi baru dapat dilihat dari durasi waktu pertunjukan yang tidak terlalu lama, inovasi pada kostum dan musik. Tari kreasi baru juga terinspirasi dari fenomena sosial yang melatarbelakangi
seniman tari, contohnya sebuah peristiwa, akulturasi budaya, dan kemajuan teknologi pada suatu masyarakat. Terdapat beberapa contoh tari kreasi baru yang terinspirasi dari tari tradisi di suatu daerah, contohnya Tari Jaipong dari Jawa Barat karya Gugum Gumbira yang terinspirasi dari tari rakyat Ketuk Tilu, Tari Renggong Manis dari Betawi karya Syarifudin yang terinspirasi
dari tari Topeng Betawi dan Tari Cokek Betawi, serta tari Gandrung Marsan dari Banyuwangi karya Sabari Sufyan yang terinspirasi dari tari Gandrung Banyuwangi.

Kreatifitas dan pengalaman berkesenian yang menjadi dasar dalam proses penciptaan tari, menjadikan beragamnya bentuk karya tari yang diciptakan oleh para koreografer, dengan menambah perbendaharaan karya tari yang ada di Kota Tanjungbalai. Karya-karya tari yang diciptakan adalah tari-tari dari etnik Sumatera Utara, namun yang paling banyak diciptakan adalah tari kreasi Melayu. Penciptaan tari kreasi Melayu berbeda-beda, sesuai dengan kreatifitas yang dimiliki setiap koreografer. Akan tetapi, tari kreasi Melayu tidak lepas dari aturan maupun norma-norma yang memiliki etika dalam gerak tari, salah satunya adalah tari kreasi melayu bernuansa Islami Al Fallah.

Selengkapnya materi  Seni Tari Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka Semester ganjil dan genap adalah sebagai berikut:

Unit Pembelajaran 1

- Berkenalan Dengan Makna Tari

Halaman
1234

Berita Terkini