Kunci Jawaban

Makna Tari Berdasarkan Kajian Tekstual, Rangkuman Materi Seni Tari Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka

Penulis: Dhita Mutiasari
Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makna Tari Berdasarkan Kajian Tekstual, Rangkuman Materi Seni Tari Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka.

Selanjutnya makna tari terikat pada kategori berdasarkan jumlah penari. Secara tekstual bilangan ganjil genap memiliki makna tersendiri yang erat kaitan dengan kepercayaan masyrakat. Angka 1, 3, 5, 7 dan 9 biasanya terdapat pada tari-tarian upacara yang bersifat sakral.

2. Mengamati Gerak

Gerak terdiri dari ruang, tenaga dan waktu. Seperti materi yang telah dijelaskan pada unit 1, desain gerak, tempo dan tenaga memiliki kaitan dengan makna tari. Tari dengan gerak, tempo lambat dan ruang yang sempit memiliki makna yang umumnya menceritakan tentang kesedihan, sedangkan gerak dengan tempo cepat, tenaga yang kuat, serta ruang yang lebar mengandung makna kebebasan. Mengamati elemen gerak tari merupakan bagian paling utama dalam menganalisis makna tari berdasarkan kajian tekstual, karena melalui gerak kita dapat melihat rangkaian isi cerita yang disampaikan, baik melalui gerak murni maupun maknawi.

3. Mengamati Musik

Musik iringan tari dalam kajian tekstual adalah memahami makna musik iringan tari dari aspek tempo, volume dan dinamika untuk membantu penciptaan suasana. Misalnya tempo yang lambat dengan volume kecil atau samar melambangkan suasana yang khusuk dan hening, sedangkan musik dengan tempo cepat dapat menggambarkan kecerian.

4. Mengamati Tata Rias, Busana dan Properti

Tata rias, busana, properti maupun aksesori merupakan elemen yang dapat dianalisis berdasarkan bentuk, warna, dan material atau bahan bakunya.

Contoh untuk melambangkan karakter jahat seperti buto (raksasa), bentuk pakaiannya bisa dibuat sedemikian rupa dengan desain celana pendek hitam, badan diberi riasan cat/body painting dengan warna hijau, tata rias wajah dapat menggunakan tata rias fantasy, aksesori kepala berupa rambut palsu yang materialnya kasar sehingga rambut terkesan kusut. Desain rias, busana
dan properti seperti ini ingin menunjukan karakter tokoh Buto (raksasa) yang seram. Contoh lainnya, desain baju dengan gaun selendang yang menjuntai, kain dengan corak khusus dihiasi taburan prada atau payet, dan tata rias korektif, mengandung makna tekstual bahwa koreografer ingin menampilkan tokoh putri yang memiliki karakter lemah lembut.

5. Mengamati Tata Pentas dan Penonton

Tata pentas tidak selalu berarti panggung atau stage. Tempat pertunjukan dapat berupa tempat alaminya sesuai dengan fungsi tari nya. Pentas dengan keadaan panggung sesuai dengan kejadian alaminya, biasanya dilaksanakan untuk pementasan jenis koreografi lingkungan. Pada tarian tradisional yang erat kaitannya dengan upacara sedekah laut biasanya dipertunjukkan di
pesisir pantai.

Tata pentas biasanya dilengkapi dengan setting maupun dekorasi.

Setting adalah segala peralatan di atas pentas untuk mendukung konsep tari. Dekorasi adalah segala peralatan di atas pentas yang fungsinya untuk memperindah panggung.

Posisi duduk penonton dan keterlibatan penonton sebagai pelaku seni memiliki hubungan yang erat dengan makna tari yang ingin ditampilkan.

Pada tari-tari ritual, posisi penonton tidak ada batas dengan penari, penonton terkadang menjadi bagian dari pelaku upacara.

Contoh lain pada tari-tari yang dipentaskan di Keraton. Letak tempat duduk penonton lebih tinggi dari pentas dan terdapat batas jarak dengan pelaku seni, letak penonton tersebut memiliki makna bahwa tarian tersebut dipertunjukan untuk menghormati orang yang kedudukannya lebih tinggi, misalnya sosok tetua adat, pejabat atau raja.

Halaman
1234

Berita Terkini