Pimpin Rapat Bersama TPID Provinsi dan TP2DD Ketapang, Harisson Tekankan Serius Tangani Inflasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harisson saat memimpin langsung Pertemuan Tingkat Tinggi (High Level Meeting) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalbar dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Ketapang di Kantor Bupati Ketapang, Selasa 16 Januari 2024.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson secara blak-blakan mengungkapkan kalau kondisi global saat ini sedang tidak menentu baik dari segi politik maupun iklim, yang dampaknya bisa sangat mengganggu rantai pasok atau distribusi bahan pokok, baik antar negara maupun provinsi.

Oleh karenanya ia meminta kepada kepala daerah di kabupaten dan kota untuk serius dan benar-benar memperhatikan masalah inflasi di daerahnya masing-masing.

Pernyataan itu ditegaskan Harisson saat memimpin langsung Pertemuan Tingkat Tinggi (High Level Meeting) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalbar dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Ketapang di Kantor Bupati Ketapang, Selasa 16 Januari 2024.

“Perang-perang itu sebentar lagi setidaknya akan meningkatkan harga BBM, tentu akan berpengaruh, begitu juga bahan pokok, itu pasti akan mempengaruhi dan juga sudah berpengaruh,” jelas Harisson.

Dirinya kembali menekankan, beruntung bahwa pemerintah Indonesia serius memperhatikan pengendalian inflasi sehingga tetap kondusivitas tetap terjaga.

“Inflasi inikan sebenarnya biaya hidup. kalau pendapatan masyarakat itu tetap atau bahkan mungkin berkurang karena situasi ekonomi dunia yang kacau, sementara harga-harga kebutuhan hidup itu meningkat, ini pasti membuat kegaduhan terutama bahan makanan,” katanya.

Harisson dan Windy Semangati Pasien Anak yang Dirawat di RSUD Agoesdjam Ketapang

“Kalau masyarakat kita kesusahan membeli makanan karena duitnya tidak cukup, tentu ini akan jadi keributan. kalau sudah soal perut, lapar, terjadi di masyarakat kita, ini gampang dibakar. Tidak dibakar pun akan terbakar sendiri kalau soal perut,” tegas Harisson menambahkan.

Harisson menilai, bahwa persoalan stabilitas inflasi daerah sangat lah penting untuk diseriusi. Dirinya tak ingin terjadi kekacauan di daerah hanya gara-gara kepala daerahnya abai memperhatikan persoalan pokok yang satu ini.

“Ini akan terjadi yang dikhawatirkan keributan-keributan bahkan kerusuhan sosial. Ini yang harus kita jaga, jangan sampai menjelang pemilu atau setelahnya di masa perhitungan sampai terpilih presiden berikutnya terjadi kegaduhan, kerusuhan karena masyarakat kita mudah dibakar gara-gara lapar,” tegasnya.

Termasuk di Kabupaten Ketapang selaku tuan rumah pertemuan, dirinya berharap Pemprov Kalbar bersama pemkab Ketapang terus bersinergi dalam menjaga inflasi ini. Kendati by data, inflasi Kalbar kini berada di bawah inflasi nasional, namun Harisson meminta semua pihak tidak lengah.

“Pemprov Kalbar bersama TNI-Polri dan kabupaten/kota bersama stakeholder terkait akan terus koordinasi dengan baik agar inflasi kita tetap terjaga,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Harisson juga menyatakan, bahwa pertemuan tersebut juga bertujuan untuk memantapkan dua kabupaten yang baru masuk dalam perhitungan inflasi di Kalbar.

“Jadi kalau selama ini hanya Pontianak, Singkawang dan Sintang, sekarang ditambah Kayong Utara dan Ketapang,” kataya.

Kembali, Harisson mengharapkan agar pemerintah kabupaten kota benar-benar mampu mengintervensi harga-harga kebutuhan pokok di wilayahnya. Ia berpesan jangan biarkan harga-harga bahan pokok tersebut sampai naik.

“Jangan diserahkan pada mekanisme pasar, tetap harus ada intervensi-intervensi yang dilakukan,” sebutnya.

Halaman
123

Berita Terkini