TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Rutan Kelas IIA Pontianak menggelar misa perayaan Natal yang dipimpin langsung oleh Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus.
Misa peryaaan natal itu dilakukan di dalam gereja Oikumene Rutan Pontianak dan diikuti puluhan warga binaan, Selasa 2 Januari 2024.
Kepala Rutan Kelas IIA Pontianak Raja Muhammad Ismael Novadiansyah mengatakan, ada 90 warga binaan dan tahanan mengikuti perayaan Natal di Rutan Pontianak.
Melalui Misa dan Perayaan Natal bersama ini, pihaknya bersahabat dapat memberikan semangat kepada warga binaan dan tahanan di Rutan.
"Harapannya warga binaan dan tahanan mendapat semangat baru untuk bisa berkehidupan lebih baik lagi dan tidak mengulangi tindak pidana yang baru, dan setelah bebas, warga binaan memiliki bekal agama yang baik saat berinteraksi di masyarakat," tuturnya.
• Sepanjang 2023, Raja Sebut Pencapaian Kinerja Rutan Pontianak Inovasi dan Pelayanan Berkualitas
Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus kepada warga binaan dan tahanan berpesan agar mereka senantiasa bersemangat dalam menjalani hidup walaupun saat ini sedang berada di dalam Rutan.
Dalam ajaran Yesus, ia mengatakan orang - orang dalam rutan kerab menjadi kelompok orang tersingkir secara sosial, moral dan secara agama.
"Saya pribadi ini bentuk kepedulian, mereka juga perlu diselamatkan, mereka perlu dikuatkan dalam menjalani kenyataan hidup yang pait yang mereka hadapi," tuturnya.
Kepada warga binaan, ia berpesan agar mampu bersosialisasi dengan baik, saling menghargai, saling menjaga dan menguatkan.
"Ketika kita ditinggalkan keluarga, ditinggalkan masyarakat, sepi berat beban hidup, tetapi bila kita saling membina persaudaraan akan terasa ringan, jangan pandang darimana asalnya, tetapi kita bersama ditempat ini, mengalami nasib yang sama, maka harus saling meneguhkan," tuturnya.
Dihadapan Tuhan, ia mengatakan seluruh manusia setara dan sama, namun yang membedakan bila telah berbuat dosa bagaimana berusaha untuk memperbaiki dan bertaubat kepada Tuhan dan tidak mengulangi perbuatan yang ada.
"Siapapun kamu, dihadapan Tuhan sama, manusia pendosa dan tidak sama, bila kita berbuat dosa, usaha kita jangan berbuat dosa lagi, bila tidak berbuat dosa jangan sombong, belum tentu kita lebih baik dari pada yang pernah berbuat dosa," katanya.
"Saya selalu mengingatkan, Tuhan tidak pandang bulu, dan orang - orang yang dikucilkan merupakan yang disapa oleh Tuhan lebih dulu, boleh manusia mengucilkan kamu tetapi Tuhan tidak mengucilkan kamu, dan kekuatannya disini iman," pesannya. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini