TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Nasib pilu dialami seorang anak perempuan berusia 7 tahun di Kalimantan Barat.
Gadis kecil cantik itu tertular penyakit seksual akibat diperkosa oleh kakek, ayah tiri dan tetangganya berkali-kali.
Akibatnya, tubuh gadis itu timbul luka koreng dampak penyakit seksual menular yang diidapnya sejak setahun belakangan.
Demi menyembuhkan penyakit itu, tubuhnya disuntik dengan antibiotik berkali-kali.
Tak hanya itu, gadis itu sampai harus meminum obat keras agar luka di tubuhnya cepat mengering.
Ditemui di Shelter pada 1 Januari 2024, Ketua Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN) Devi Tiomana menceritakan kondisi gadis kecil ini sebatang kara ini.
Kata Devi, gadis kecil itu dititipkan oleh ibunya yang bekerja ke Malaysia pada suami barunya, dimana suami barunya itu tinggal bersama ayahnya di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.
• Kalbar Populer Hari Ini: Penyebab Kecelakaan Mobil di Bengkayang, Update Pembunuhan Bidan di Semitau
Namun nahas, bukan dirawat, gadis kecil itu malah menjadi pemuas nafsu ayah tiri, kakek tiri dan tetangganya.
Devi mengungkapkan, kasus ini terkuak saat keluarga dari ayah tiri datang ke rumah itu pada awal tahun 2023, saat itu saksi melihat secara langsung sang Kakek tiri berinsial YN sedang menyetubuhi korban.
Ketika itu saksi berinisial I langsung emosi dan membawa korban keluar dari rumah untuk menyelamatkannya.
Kemudian, saksi itu membuat laporan ke kantor polisi.
Tidak lama setelah dilaporkan, polisi langsung membekuk YN sang kakek tiri, dan dari pemeriksaan YN mengaku telah melakukan perbuatan itu.
Saat ini, kasus terhadap YN telah sampai di Pengadilan dan telah divonis, namun saat pemeriksaan saksi dan korban di pengadilan terkuak bahwa masih ada dua orang terduga pelaku yang masih kabur, yakni ayah tiri dan tetangga YN.
Dimana keduanya juga ikut memperkosa gadis kecil itu hingga mengalami penderitaan yang menyedihkan.
Perkosaan itu dilakukan para pelaku sejak gadis kecil itu usia 6 tahun hingga 7 tahun, bahkan sudah tidak terhitung berapa kali perbuatan itu dilakukan oleh para pelaku.