a. Penguatan Keimanan: Ilmu kalam membantu muslim untuk memahami dan mempertahankan keyakinan mereka dengan argumentasi yang kuat. Ini membantu mereka menghadapi keraguan dan tantangan terhadap iman mereka dalam lingkungan yang seringkali penuh dengan pemikiran sekuler dan agnostik.
b. Klarifikasi Konsep: Ilmu kalam membantu dalam mengklarifikasi konsep-konsep keagamaan dan doktrin Islam. Ini memungkinkan seorang muslim untuk memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang prinsip-prinsip iman mereka.
c. Menjawab Tantangan Modern: Ilmu kalam juga membantu muslim dalam merespons berbagai tantangan intelektual yang muncul dalam dunia modern, seperti ateisme, pluralisme agama, dan sebagainya.
2. Apa tujuan mempelajari ilmu kalam terhadap permasalahan keimanan seorang muslim pada saat sekarang?
Jawaban :
Tujuan mempelajari ilmu kalam terhadap permasalahan keimanan seorang muslim pada saat sekarang adalah:
a. Memahami Aqidah: Tujuan utama adalah memahami dan memperkuat keyakinan (aqidah) dalam ajaran Islam, sehingga seorang muslim memiliki dasar yang kuat untuk beriman.
b. Mempertahankan Keimanan: Ilmu kalam membantu seorang muslim untuk menjaga dan mempertahankan keimanan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan pemikiran dan filsafat.
c. Berkontribusi pada Dialog Agama: Melalui pemahaman yang mendalam tentang ilmu kalam, muslim dapat berkontribusi dalam dialog antaragama dan menjelaskan ajaran Islam secara rasional kepada non-muslim.
3. Sumber ilmu kalam berupa pemikiran dari luar Islam setidaknya ada tiga faktor. Coba sebutkan dan jelaskan!
Jawaban :
Sumber ilmu kalam yang berasal dari pemikiran luar Islam dapat dibagi menjadi tiga faktor:
a. Warisan Filsafat Yunani: Ilmu kalam Islam banyak dipengaruhi oleh pemikiran filsafat Yunani, terutama pemikiran Plato dan Aristoteles. Konsep-konsep seperti substansi, atribut, dan hakekat menjadi penting dalam pengembangan ilmu kalam.
b. Pengaruh Kristen dan Yahudi: Kontak dengan cendekiawan Kristen dan Yahudi juga mempengaruhi perkembangan ilmu kalam. Terutama dalam proses penyusunan argumen-argumen teologis.
c. Pemikiran Mutakallimun: Para mutakallimun (ahli ilmu kalam) mengembangkan pemikiran mereka sendiri dalam merespons tantangan intelektual. Mereka menggabungkan elemen-elemen dari sumber-sumber luar Islam dengan pemikiran teologis Islam.