Berikan Extra Bad di IGD, Direktur RSUD Soedarso Harap Semua Fasyankes Maksimal Tangani DBD

Penulis: Muhammad Firdaus
Editor: Try Juliansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur RSUD Soedarso Pontianak, Hary Agung Tjahyadi saat diwawancarai di RSUD Soedarso Pontinak, Rabu 1 November 2023.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Direktur RSUD dr Soedarso, drg Hary Agung Tjahyadi MKes mengungkapkan akibat lonjakan kasus DBD akhir-akhir ini pihaknya harus melakukan penambahan tempat tidur pasien atau extra bed dan penambahan ruang rawat inap untuk pasien anak.

Tak hanya itu, RSUD Soedarso juga melakukan extra bed untuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Peningkatan jumlah kunjungan baik itu kasus DBD maupun kasus-kasus penyakit lainnya memang dirasakan di tahun 2023 ini," ujar Hary Agung kepada Tribun Pontianak, Minggu 19 November 2023.

"Dan dengan bertambahnya kasus DBD saya kira juga kepadatan dari penanganan kasus DBD memang dimulai dari ruang IGD, sehingga upaya-upaya yang kami lakukan dengan jumlah kapasitas awalnya 22 tempat tidur di IGD maka kami berusaha tetap memberikan pertolongan pasien yang datang dengan menambah tempat tidur sampai sekitar 50 atau ungkapnya.55 tempat tidur di IGD," ungkapnya.

Baca juga: Lonjakan Kasus DBD, RSUD Soedarso Lakukan Hingga 110 Extra Bed

"Hal ini kami lakukan untuk tetap bisa memberikan pertolongan," sambungnya.

Di sisi lain yang lebih penting menurut Hary adalah bagaimana semua fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) dapat melakukan upaya-upaya lebih terhadap penanganan kasus DBD ini.

Seluruh fasyankes diharapkan dapat menangani kasus DBD dengan baik salah satunya adalah dengan menambah tempat tidur pasien dan menambah ruangan rawat inap.

"Sehingga pasien itu bisa tersebar merata di fasilitas kesehatan lainnya, baik itu yang di Puskesmas rawat inap atau di rumah sakit rumah sakit tipe C tipe B," ujarnya.

"Sehingga semuanya bisa memberikan pertolongan secara bersama-sama secara merata di semua rumah sakit, sehingga ini bisa tertolong dengan baik," tambahnya.

Hal ini penting menurut Hary aga tidak semua pengidap DBD nantinya tertuju ke RSUD Soedarso sebagai rumah sakit rujukan utama.

'Karena bagaimanapun baik itu tempat maupun tenaga kami juga saat ini terbatas, sudah semaksimal mungkin tenaga yang ada di kami untuk bisa memberikan pertolongan dengan berbagai upaya yang ekstra baik itu penambahan tempat tidur dan berbagai dukungan logistik lainnya," tandasnya. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkini