TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - PONTIANAK – Direktur Dompet Ummat Kalimantan Barat Muhammad Yusuf mengatakan masih banyak pesantren yang belum menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Dampaknya penyakit kulit menjadi penyakit terbanyak yang diderita para santri.
Yusuf menyampaikan itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan Dompet Ummat.
“Kami survei ke beberapa pesantren termasuk pengobatan yang terakhir bulan lalu banyak yang gatal-gatal," ujarnya saat launching Program Po Sehat Santri Husada.
"Data itu yang kami pelajari bahwa lingkunganya padat, hidup dalam satu tempat yang sama dan dalam waktu yang lama itu menimbulkan risiko penyakit menular, scabies itu misalnya dan jika tidak ditangani penyakit ini cepat sekali menular sehingga akan mengganggu aktifitas belajar mengajar santri,” imbuhnya.
• Pj Gubernur Kalbar Harisson Tutup Kunker Dengan Kunjungan ke Dua Sekolah di Ketapang
Dirinya menjelaskan bahwa Dompet Ummat menginisiasi program pos sehat santri sebagai salah satu wujud upaya kesehatan di lingkungan pesantren dengan prinsip oleh, dari, untuk dan bersama warga pesantren.
Pihaknya berharap dari program ini adalah masyarakat pesantren menerapkan perubahan perilaku sehat di lingkungan pesantren.
“Sehingga harapan kami santri bisa sehat dan bisa fokus untuk belajar,” tuturnya.
Selain launching program, Dompet Ummat juga melantik 29 orang santri husada putra dan putri yang akan menjadi garda depan dalam program Pos Sehat Santri tersebut
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Al MUrobbi yang diwakili Heri Susanto mengapresiasi tinggi inisiasi Dompet Ummat yang telah memilih Al Murobbi dalam memberikan sumbangsih pada kondisi kesehatan para santri.
Menurutnya, masalah kesehatan kulit di pesantren-pesantren memang kadang menjadi persoalan di tengah para santri.
Adanya program Pos Sehat Santri, kata dia, tentu sangat membantu pesantren dalam memberikan pelayanan dan pemahaman kesehatan kepada para santri.
"Program ini tentu kami apresiasi, semoga menjadi amal jariah untuk semuanyam,” kata Heri.
Tempat yang sama, Hablul Bahri selaku Bendahara Lembaga Kesehatan Nahdatul Ulama Kalimantan Barat mengungkapkan kesiapan untuk menjadi mitra kesehatan Dompet Ummat.
“Kami siap bersinergi, karena ada ratusan pesantren yang bisa dibantu untuk kesehatannya,” imbuhnya.