2. Mengapa Sunan Kudus memutuskan melarang untuk menyembelih sapi pada saat pelaksanaan hari raya Idul Adha di wilayah Kudus dan sekitarnya? Jelaskan!
3. Bagaimanakah strategi Sunan Bonang dalam melakukan upaya penyebaran Islam di wilayah pulau Jawa, khususnya wilayah Tuban dan sekitarnya? Jelaskan!
4. Mengapa Sunan Gresik menghapuskan sistem kastanisasi yang merupakan tradisi yang berasal dari ajaran agama Hindu sebelumnya? Jelaskan!
5. Bagaimanakah pendapatmu, terhadap cara-cara dakwah kontemporer dengan menggunakan propaganda media sosial, yang di dalamnya banyak terdapat ujaran kebencian, memaki-maki, kasar dan tidak beradab baik kepada sesama muslim maupun kepada umat lain? Jelaskan!
Kunci Jawaban
1. Para Wali Songo menggunakan pendekatan tadrij dan 'adamul haraj dalam berdakwah untuk mendekati masyarakat Jawa secara lembut dan bertahap serta menghindari menimbulkan ketidaknyamanan.
2. Sunan Kudus melarang penyembelihan sapi pada Hari Raya Idul Adha di wilayah Kudus dan sekitarnya untuk menghormati keyakinan Hindu yang menganggap sapi sebagai hewan suci.
3. Sunan Bonang menggunakan seni pertunjukan seperti wayang kulit dan mengintegrasikan budaya Jawa dalam dakwah Islam di wilayah Tuban, membuat pesan agama lebih mudah dipahami oleh penduduk setempat.
4. Sunan Gresik menghapuskan sistem kastanisasi dari ajaran Hindu karena ingin menekankan kesetaraan manusia di hadapan Allah dan menghilangkan hierarki sosial yang merugikan.
5. Cara-cara dakwah kontemporer yang penuh ujaran kebencian dan kasar tidak selaras dengan nilai-nilai Islam yang menekankan kasih sayang, etika yang baik, dan saling menghormati. Dakwah harus dilakukan dengan bijaksana dan penuh pengertian untuk mempromosikan perdamaian dan pemahaman antarumat beragama.
Cek berita dan artikel lain seputar ujian sekolah akses dengan mudah di sini