TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Diskes-PPKB) Mempawah, Harun Arraysid menyampaikan, dari Januari hingga awal Oktober 2023 sudah ada 10 warga meninggal dunia akibat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Sampai Oktober ini sudah ada 10 orang warga Mempawah meninggal dunia akibat DBD. Baik yang meninggal di Mempawah maupun di rumah sakit rujukan di luar Mempawah," jelas Harun, Senin 16 Oktober 2023.
Harun mengatakan, kasus kematian akibat DBD banyak terjadi karena pasien datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi yang sudah berat, atau terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan. Sehingga fasilitas kesehatan juga berat untuk melakukan tindakan penanganan DBD.
"Kalau usia yang meninggal dunia sih bervariasi, namun sebagian besarnya memang di dominasi oleh anak-anak," jelasnya.
Terkait kasus DBD ini, Harun memastikan pihaknya bersama fasilitas kesehatan sudah melakukan tahapan pencegahan yakni pemberantasan sarang nyamuk salah satunya dengan fogging.
"Kalau sekarang kita sebetulnya sudah melakukan tahapan penanggulangan. Kita juga sudah mengeluarkan surat edaran kepada fasilitas kesehatan agar bisa melakukan deteksi dini apabila ada pasien yang memiliki gejala-gejala DBD agar segera diambil tindakan cepat mendiagnosa suspek demam berdarah," katanya.
"Di Puskesmas juga sudah ada alat untuk rapid tes, untuk secara cepat mengetahui apakah ada virus demam berdarah ataupun tidak di tubuh pasien," tutupnya.
• Cegah DBD, Camat Sintang Canangkan Gerakan GERTAK KESAK
(*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini