Berita Viral

Menjerit! Kenaikan Harga Beras dan BBM Biang Kerok Inflasi September 2023

Editor: Rizky Zulham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menjerit! Kenaikan Harga Beras dan BBM Biang Kerok Inflasi September 2023.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kenaikan harga beras dan BBM menjadi biang kerok penyumbang inflasi pada September 2023.

Hal itu berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Dimana BPS mengungkap, beras dan bensin menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar pada bulan September 2023.

Adapun inflasi September tercatat sebesar 0,19 persen jika dibanding Agustus 2023 (month-to-month/mtm).

Inflasi terjadi karena ada peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 115,22 pada Agustus 2023 menjadi 115,44 pada September 2023.

Sudah Tiga Bulan, Dampak Nyata Kenaikan Harga BBM hingga Nasib Pertalite

Sementara jika dihitung secara tahunan, terjadi inflasi sebesar 2,28 persen jika dibanding September 2022.

Seperti diketahui, harga beras memang terus merangkak naik sejak beberapa minggu belakangan.

Sementara untuk harga bensin, SPBU di Indonesia baik Pertamina maupun asing, menaikkan harga BBM yang punya kandungan oktan tinggi pada September.

“Komoditas penyumbang inflasi secara month-to-month terbesar adalah beras dengan andil inflasi sebesar 0,18 persen.

Kemudian bensin dengan andil inflasi sebesar 0,6 persen sejalan dengan adanya penyesuaian harga BBM non-subsidi,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin 2 Oktober 2023.

Ia menambahkan, inflasi bulanan September juga disebabkan kenaikan tarif pulsa ponsel, biaya kuliah akademi atau perguruan tinggi, harga rokok kretek filter, dan harga daging sapi.

Komoditas tersebut berkontribusi terhadap inflasi September sebesar 0,01 persen.

"Beberapa komoditas lainnya yang menjadi penyumbang terbesar inflasi September 2023 adalah biaya kontrak rumah 0,1 persen, emas perhiasan 0,08 persen," ujarnya.

Meski kelompok makanan jadi penyumbang terbesar inflasi, ada juga komoditas makanan yang menjadi penyebab deflasi.

Yaitu telur ayam ras, bawang merah, cabai rawit, bawang putih, dan cabai merah.

"Tarif angkutan udara juga memberikan andil deflasi seiring dengan kondisi low season yang terjadi saat ini dan di Indonesia," ucapnya.

Resmi Turun, Harga BBM Terbaru Per 1 Oktober 2023 di SPBU Seluruh Indonesia Cek Disini

Amalia memaparkan, inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan dengan inflasi sebesar 1,41 persen.

Inflasi di Tanjung Pandan disebabkan oleh kenaikan harga ikan segar dengan andil 0,58 persen, beras 0,40 persen, angkutan udara 0,11 persen, kangkung 0,07 persen, dan kacang panjang 0,07 persen.

Di posisi kedua ada Sumenep dengan inflasi 0,72 persen, Kota Bima 0,63 persen, Kota Tual 0,61 persen, Kota Kendari 0,38 persen, dan Kotabaru 0,34 persen.

Sedangkan kota yang mengalami deflasi terdalam yaitu Manokwari dengan deflasi 1,70 persen.

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkini