Kelahiran Nabi Muhammad merupakan rahmat yang agung untuk alam semesta ini. Imam Hakim meriwayatkan hadis dalam kitab Mustadrak Shahihain, Juz 1 halaman 91. Nabi bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا أَنَا رَحْمَةٌ مُهْدَاةٌ
“Wahai manusia, tiada lain aku ini adalah rahmat yang dihadiahkan (oleh Allah untuk kalian).”
Selain itu, penting juga mengingat pesan presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno dalam pidatonya pada peringatan Maulid Nabi tahun 1963 di Jakarta. Beliau menjelaskan bahwa kita saat ini merayakan maulid Nabi.
Apa sebenarnya yang kita rayakan? Hakikat merayakan Maulid Nabi tidak hanya memperingati kelahiran Nabi saja, bukan sekadar beliau dahulu adalah seorang Nabi, namun yang kita rayakan adalah ajaran, konsepsi, dan agama yang beliau berikan kepada umatnya.
Diberi oleh Allah lewat Malaikat Jibril kepada Rasul, Rasul meneruskan lagi kepada umat, yaitu kita saat ini. Itu yang kita rayakan saat ini. Oleh karena itu kita berkata: Jika benar-benar engkau mencintai Nabi Muhammad , jika benar-benar engkau merayakan Maulid Nabi Muhammad bin Abdullah,
jika benar-benar engkau merayakan Rasulullah yang punya hari maulid, kerjakanlah apa yang beliau perintahkan, kerjakanlah apa perintah agama yang beliau bawa, kerjakan sama sekali, agar supaya benar-benar kita bisa berkata: kita telah menerima agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw.
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,
Oleh karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini, yaitu di bulan kelahiran Nabi Muhammad , mari kita menjadikan Rasulullah Nabi Muhammad sebagai teladan dan contoh dalam beragama.
Siapa pun kita, baik sebagai pejabat maupun rakyat, baik sebagai orang kaya maupun kaum papa, baik sebagai pemimpin maupun yang dipimpin, baik sebagai politisi maupun pemilik aspirasi, mari kita meneladani perilaku Nabi Muhammad yang penuh dengan adab dan kesopanan, akhlak beliau yang mulia,
sifat beliau yang pemaaf, perkataan beliau yang lemah lembut dan jauh dari sikap kasar, dan selalu membimbing umat menuju kebaikan dan kemaslahatan.
Semoga kita semua benar-benar dapat menjalankan ajaran beliau sehingga kita benar-benar diakui sebagai umatnya dan mendapatkan syafaatnya baik di dunia maupun di akhirat. Allahumma aamiin.
جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ: أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
2. Khutbah Maulid Nabi Muhammad SAW II