Berita Viral

Bacaan Niat Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW Agar Tak Menjadi Bidah

Editor: Rizky Zulham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Bacaan Niat Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW Agar Tak Menjadi Bidah.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut bacaan niat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW agar hukumnya tidak menjadi Bidah.

Beragam perayaan dilakukan dalam memperingati Maulid Nabi.

Mulai dari pengajian, barzanji atau bacaan doa dan pujian berisi riwayat Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, banyak juga yang menggelar tradisi menarik saat Maulid Nabi, seperti grebeg maulud, angkaan bherkat, kirab ampyang, atau panjang jimat.

Dalam ceramah, Ustaz Abdul Somad pernah menjelaskan soal hukum memperingati Maulid Nabi.

Menurutnya, ada 300 ribu hadis yang menerangkan bahwa peringatan Maulid Nabi tidak masalah.

Kumpulan Contoh Khutbah Singkat Maulid Nabi Muhammad SAW Konsep Terbaru Tahun 2023

Memang ada ulama yang mengatakan kegiatan tersebut termasuk bidah tapi hanya sebagian kecil ulama.

Ustaz Abdul Somad memaparkan beberapa hadis serta pendapat ulama besar mengenai dasar diperbolehkannya maulid Nabi Muhammad SAW.

Salah satunya adalah Rasulullah SAW ternyata mengenang hari lahirnya sendiri.

Sebab ia melaksanakan puasa setiap hari Senin.

"Pada hari itu aku dilahirkan dan hari aku dibangkitkan (atau hari itu diturunkan [Alquran] kepadaku)." (HR Muslim)

Alasan lainnya merujuk pada penafsiran Rasulullah SAW terhadap kalimat Ayyamillah dalam Qs Ibrahim [14]: 5 yang berbunyi,

"Dan ingatkanlah mereka kepada nikmat-nikmat dan karunia Allah.

Dan kelahiran Muhammad SAW adalah nikmat dan karunia terbesar yang harus diingat dan disyukuri."

Ustaz Abdul Somad juga memaparkan pendapat dari Ibnu Taumiah.

Ibnu Taimiah menjelaskan bahwa mengagungkan hari lahir Nabi Muhammad SAW dan menjadikannya sebagai perayaan maka akan mendapat balasan pahala besar karena kebaikan niatnya dan pengagungannya kepada Rasulullah SAW.

Ada juga pendapat lain dari Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani yang dijelaskan oleh Ustaz Abdul Somad.

Hukum Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut Dalil Para Ulama dan Fatwa MUI

"Hukum asal melaksanakan maulid adalah bid'ah, tidak terdapat seorangpun dari kalangan Salafushshalih dari tiga abad (pertama)

Akan tetapi maulid itu juga mengandung banyak kebaikan dan sebaliknya.

Siapa yang dalam melaksanakannya mencari kebaikan-kebaikan dan menghindari yang tidak baik, maka maulid itu adalah bid'ah hasanah," begitu pendapat Hafizh Abnu Hajar Al-'Asqalani.

Bacaan Niat Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

Untuk menjaga agar perayaan maulid Nabi SAW tidak melenceng dari aturan serta syariat agama Islam yang benar, sebaiknya perlu niat dan diikuti etika-etika berikut:

- Mengisi dengan bacaan-bacaan shalawat kepada Rasulullah SAW.

- Berdzikir dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.

- Membaca sejarah Rasulullah SAW dan menceritakan kebaikan-kebaikan dan keutamaan-keutamaan beliau.

- Memberi sedekah kepada yang membutuhkan atau fakir miskin.

Resmi! Libur Dua Hari Cuti Bersama Maulid Nabi Muhammad SAW 2023, Begini Caranya

- Meningkatkan silaturrahim.

- Menunjukkan rasa gembira dan bahagia dengan merasakan senantiasa kehadiran Rasulullah SAW di tengah-tengah kita.

- Mengadakan pengajian atau majlis ta’lim yang berisi anjuran untuk kebaikan dan mensuritauladani Rasulullah SAW.

# Berita Viral

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

(*)

Berita Terkini