TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - RSUD dr Soedarso mencatat ada 159 Demam Berdarah Dengue (DBD) kasus yang ditangani terhitung sejak Januari - Juli 2023.
Angka tertinggi terjadi pada Juli yakni sebanyak 67 kasus, merupakan lonjakan yang cukup siginifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Pada bulan Januari RSUD dr Soedarso mencatat 18 kasus DBD, Februari 11 kasus, Maret 12 kasus, April 11 kasus, Mei 17 kasus dan Juni 23 kasus.
Dokter Spesialis Anak RSUD dr Soedarso, dr Reggy Harapan B SpA mengatakan penyebab utama DBD adalah virus Dengue.
"Virus Dengue sendiri dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti," ujarnya saat diwawancarai Tribun Pontianak di RSUD dr Soedarso, Rabu 9 Agustus 203.
• Waspada DPD, Dokter Josep Ginting Beri Cara Hindari dan Gejala Serangan DBD
Ia menjelaskan, nyamuk Aedes Aegypti ini berbeda dengan nyamuk-nyamuk lainnya.
Nyamuk ini cenderung suka di air yang jernih.
"Makanya sering timbul saat kita musim hujan, kita lengah dengan tempat penampungan air yang tidak terpantau, timbul jentik-jentik, nah itu resiko bisa berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti," jelasnya.
"Ketika mulai musim penghujan nyamuk berkembang biak, disitu lah cenderung lebih meningkat," sambungnya.
Ia pun mengimbau seluruh masyarakat untuk kembali menggalakkan 3M (menguras, menutup dan mengubur).
"Tempat-tempat yang penggenangan air bersih itu mulai ditutup, atau terutama masyarakat di Pontianak yang mengunakan air hujan untuk kehidupan sehari-hari penampungannya sebaiknya ditutup atau diberi obat pembunuh jentik nyamuk," pintanya.
Lebih lanjut, dr Reggy juga menjelaskan tanda-tanda seseorang yang terinfeksi DBD biasanya mengalami demam tinggi 2 - 7 hari.
"Tanda-tandanya demam tinggi, untuk pola demamnya sendiri seperti pola pelana kuda, hari awal sampai hari kedua ketiga dia demam tinggi, nah hati-hati pada hari keempat kelima dia mulai turun, biasanya masyarakat menyangka itu sudah sembuh, justru itu hari yang riskan, kalau sudah hari ketiga keempat masih demam sebaiknya segera periksa ke puskesmas ke dokter, apakah demam biasa atau demam berdarah," jelasnya. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini