"Saat kutanya (Zaharman) kemungkinan tidak sembuh lagi 'matanya pecah', karena kena kena batu sebesar jempol," ungkap Zizil saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Jumat (4/8/2023).
Zizil melihat kondisi mata Zaharman saat ini dalam kondisi bengkak memerah dan lebam serta selalu meteskan air mata.
"Masih merah matanya bengkak lebam, air matanya masih netes terus," ungkapnya.
Menurut cerita keluarga Zaharman, kejadiannya Selasa pagi, saat itu anak pelaku ditemukan merokok di kantin, lalu ditegur Zaharman.
"Memang ada insiden fisik dengan kaki (nendang).
Anaknya tidak terima akhirnya melapor (orang tuanya) melalui HP, karena memang rumahnya dekat di sana," ujarnya.
Kemudian saat pindah ke depan, orang tua anak datang langsung marah-marah kepada guru lainnya.
Kemudian anaknya bilang ituna (guru yang memukulnya).
Karena suasana banyak guru langsung dilerai.
"Saat tengang, dari jarak lima meter diketapelnya pakai batu sebesar jempol.
Saat peristiwa itu terjadi posisinya tidak melihat karena membelakangi, ketika menoleh kena matanya," ungkapnya.
Pasca kejadian pihak guru langsung membawanya ke Lubuklinggau, (RS Ar Bunda) untuk menjalani perawatan.
"Untuk sementara kondisinya masih ditangani oleh pihak rumah sakit, belum ada rencana di rujuk ke Palembang," tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News