Kunci Jawaban

Soal IPS Kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka, Kunci Jawaban Aktivitas 8 Bab 1 Halaman 27

Penulis: Dhita Mutiasari
Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Soal IPS Kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka - Kunci Jawaban Aktivitas 8 Bab 1 Halaman 27.

Kunci Jawaban

Soal IPS Kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka, Jawaban Halaman 19 Apa Saja Kekayaan Alam di Wilayahku?

3.  Komoditas unggulan di Provinsi Kalimantan Barat adalah Mineral Bauksit.

Dilansir dari esdm.go.id, penyebarannya meliputi 9 wilayah Kabupaten/Kota, dengan total potensi sumber daya sebesar 2,07 milyar ton dan cadangan sebesar 0,84 milyar ton. Baru ada 1 unit pengolahan dan pemurnian bauksit di Provinsi Kalimantan Barat di tahun 2015, yaitu PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA) yang termasuk ke dalam Grup Antam dengan kapasitas 300.000 ton. Tetapi pada tahun 2015, produksi PT ICA hanya 23,29 persen nya saja dari total kapasitas. PT ICA merencanakan mencapai kapasitas produksi 100% di tahun 2016. Keberadaan PT ICA ini setidaknya telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian regional di Provinsi Kalimantan Barat. Selain PT ICA, ada satu unit pengolahan dan pemurnian mineral bauksit yang dibangun di Provinsi Kalimantan Barat yaitu PT 22 Well Harvest Winning (PT WHW) yang termasuk ke dalam Harita Grup dengan rencana kapasitas produksi sebesar 2.100.000 ton di tahun 2017, dan meningkat di tahun 2018 yaitu sebesar 8.000.000 ton dan meningkat lagi di tahun 2020 menjadi 9.200.000 ton.

Potensi sumberdaya dan cadangan mineral bauksit di Provinsi Kalimantan Barat sangat besar bahkan terbesar di Indonesia. Total sumberdaya bauksit sebanyak 2,07 milyar ton atau setara dengan 57,32% total sumberdaya bauksit di Indonesia. Sedangkan total cadangan bauksitnya sebanyak 0,84 milyar ton atau setara dengan 66,77% total cadangan mineral nasional. Jumlah potensi sumberdaya dan cadangan mineral bauksit yang begitu banyak di Provinsi Kalimantan Barat dapat menjadikannya sebagai Centre of Bauksit.

Jumlah sumberdaya dan cadangan mineral bauksit di Kalimantan Barat masih jauh di bawah komoditas lain, seperti Granit, Andesit, Sirtu, Trakhit, Pasir dan Basalt. Hanya saja bauksitlah yang menjadi komoditas pertambangan utama di sana. Penyebaran bauksit di Kalimantan Barat membentuk Lateritic Belt yang meliputi 9 (sembilan) Kabupaten/Kota, yaitu: - Kota Singkawang - Kabupaten Bengkayang - Kabupaten Pontianak - Kabupaten Landak - Kabupaten Sanggau - Kabupaten Sekadau - Kabupaten Kubu Raya - Kabupaten Kayong Utara - Kabupaten Ketapang

Sejarah Pertambangan Bauksit pertama kali ditemukan oleh seorang geolog bernama Pierre Berthier berkebangsaan Perancis tahun 1821 di desa Les Baux dan baru pada tahun 1961, seorang ahli kimia berkebangsaan Perancis yang bernama Henri Sainte-Claire Deville memberikan sebutan mineral tersebut dengan nama Bauksit, sesuai dengan lokasi penemuannya untuk pertama kali. Sedangkan di Indonesia sendiri, pertama kali ditemukan di Pulau Bintan, Kepulauan Riau tahun 1924.

Mineral bauksit Indonesia tersebar utamanya berada di Kepulaian Riau, Bangka dan Belitung, Kalimantan Barat, sebagian kecil ditemukan di Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Pulau Sumba dan Halmahera. Secara kasat mata, batuan yang mengandung bauksit mempunyai warna yang sangat beragam (tergantung mineral yang dikandungnya) yaitu dapat berwarna krem, kuning, putih, abu - abu, coklat, coklat kemerahan dan merah muda.

Endapan bauksit Bijih bauksit terbentuk di daerah tropis dan subtropis yang memungkinkan terjadinya pelapukan batuan. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai kadar Aluminium (Al) nisbi tinggi, kadar besi (Fe) rendah dan kadar Kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali. Contoh batuannya seperti Sienit dan Nefelin yang terbentuk dari proses lateritisasi batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih yang kemudian mengalami proses dehidrasi dan pada akhirnya mengeras menjadi bauksit. Bauksit merupakan bijih utama penghasil aluminium.

4.  Pengaruh pertambangan tersebut bagi masyarakat di provinsi Kalbar:

Mineral bauksit yang melimpah di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat telah ditambang sejak pulihan tahun silam. Dengan adanya kegiatan pertambangan mineral bauksit di Kalimantan Barat, masyarakat sekitar daerah penambangan yang mulanya tidak mengetahui betapa berharganya mineral bauksit mulai secara langsung maupun tidak langsung juga ikut merasakan manfaatnya. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sekitar dapat berupa konsumsi pekerja tambang terhadap produk yang dihasilkan masyarakat, penggunaan jasa yang ditawarkan oleh masyakat kepada pekerja tambang, sampai pada penyerapan tenaga kerja oleh kegiatan penambangan yang berarti mengurangi angka pengangguran masyarakat sekitar.

Selain itu, perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan dijawibkan mengeluarkan Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan komitmen dari perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, penduduk sekitar daerah penghasil dan masyarakat luas. Sampai saat ini, perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan telah mengeluarkan CSR yang sudah dirasakan oleh penduduk sekitar seperti pembangunan fasilitas umum, pemberian modal dan keterampilan kepada penduduk sekitar agar mampu mandiri dan masih banyak lainnya.

5. Hal yang akan terjadi apabila tambang tersebut habis di suatu saat nanti akibat praktik pertambangan yang tidak terkontrol maka akan membahayakan lingkungan dan mengancam kehidupan di sekitar.

 

Berita Terkini