Getaran tersebut mengganggu molekul di sekitarnya, dan energi getaran tersebut ditransmisikan dari satu molekul ke molekul lainnya, sehingga menyebabkan gelombang bunyi merambat melalui medium.
2. Bunyi bisa keras atau pelan tergantung pada amplitudo gelombang bunyi.
Amplitudo mengukur sejauh mana molekul dalam medium bergeser dari posisi setimbang mereka saat gelombang melewati.
Semakin besar amplitudo, semakin keras suara yang dihasilkan, dan sebaliknya, semakin kecil amplitudo, semakin pelan suara tersebut.
3. Tinggi dan rendahnya suatu bunyi dipengaruhi oleh frekuensi gelombang bunyi.
Frekuensi adalah jumlah siklus gelombang yang lewat dalam satu detik.
Jika frekuensinya tinggi, bunyi yang dihasilkan akan tinggi (tinggi nada), sedangkan jika frekuensinya rendah, bunyi yang dihasilkan akan rendah (rendah nada).
Misalnya, suara anak kecil memiliki frekuensi yang tinggi, sehingga terdengar lebih tinggi daripada suara bass dengan frekuensi yang lebih rendah.
4. Kekerasan dan kelembutan suatu bunyi dipengaruhi oleh energi yang dibawa oleh gelombang bunyi tersebut.
Semakin banyak energi yang dimiliki gelombang bunyi, semakin keras suara yang dihasilkan.
Kekuatan dengan mana suatu objek bergetar dan besar kecilnya amplitudo gelombang bunyi mempengaruhi seberapa banyak energi yang dibawa oleh bunyi tersebut.
5. Redaman suara adalah upaya untuk mengurangi intensitas atau amplitudo gelombang bunyi sehingga suara tersebut tidak terlalu keras atau mengganggu.
Beberapa cara untuk meredam suara antara lain menggunakan bahan isolasi atau peredam suara seperti busa suara, panel akustik, karpet, dan tirai tebal.
Bahan-bahan ini dapat menyerap energi suara dan mengurangi pantulan bunyi di ruangan atau area tertentu, sehingga mengurangi kebisingan dan meningkatkan kenyamanan akustik.
Cek berita dan artikel lain seputar ujian sekolah kurikulum merdeka klik di sini