TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dua klub kontestan Liga 2 2023/2024 yang paling getol memprotes format kompetisi Liga 2 adalah PSPS Riau dan Sriwijaya FC.
Dua klub asal Pulau Sumatera namun beda Provinsi ini pun kemudian berkirim surat ke PT LIB.
Dengan tujuan agar PT LIB selaku operator liga bisa meninjau kembali atau pun merevisi.
Manajemen PSPS Riau keberatan atas format baru Liga 2 yang dikeluarkan PT LIB.
Dimana format baru berbeda dengan format awal yang sudah disepakati.
• FC Bekasi City Jelang Liga 2 Sudah Lengkapi Kuota Asing, Teranyar Gelandang Terbaik Liga Mongolia
"Kita sangat keberatan dengan format baru Liga 2 itu," kata CEO PSPS Riau, Effendi Syahputra pada Minggu 30 Juli 2023.
Pada 27 Juli lalu, PT LIB mengeluarkan surat yang berisi Format Liga 2.
Garis besarnya yakni setiap tim dibagi 4 group dimana setiap group berisi 7 tim peserta.
Dua tim teratas setiap group langsung ke babak 8 besar.
Dari sinilah polemik muncul sebab babak 16 besar tidak ada lagi.
Soal degradasi, 2 tim terbawa dari setiap group, langsung terdegradasi tanpa ada babak play off.
Ketiadaan babak babak 16 inilah yang menjadi masalah.
Sebab dengan hilangnya babak 16 besar, maka jumlah pertandingan menyusut drastis.
Mantan manajer Semen Padang ini mengatakan format baru ini berbeda.
• UPDATE Skuad Persela Lamongan Kuota Pemain Asing Sudah Masuk Untuk Liga 2 2023/2024
Dengan hasil serasehan yang digelar di Surabaya, Jatim beberapa waktu lalu.
Kala itu disepakati adanya babak 16 besar.
"Format yang baru ini berbeda dengan hasil serasehan di Surabaya. Sangat berbeda," katanya.
Pembahasan di Surabaya lalu, sudah disepakati Liga 2 dengan format full.
Ada babak 16 besar, sehingga banyak pertandingan yang akan dilakoni seluruh tim.
Karena format Liga 2 yang baru ini tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
Pihak PSPS pun keberatan. Surat keberatan sudah resmi dilayangkan ke PSSI dan PT LIB.
"Kita sudah ajukan keberatan secara resmi ke PSSI dan PT LIB. Sudah kirimkan surat," ujarnya.
Pihaknya pun meminta agar format kompetisi Liga 2 sesuai dengan kesepakatan.
Sehingga jumlah pertandingan banyak.
• Sriwijaya FC Matangkan Skuad Bersiap Mengarungi Liga 2, Segera Tour Jakarta Lakoni Uji Tanding
"Kembalikan ke format full. Ini kan seperti turnamen aja," ujarnya.
Format baru Liga 2 ini sendiri menimbulkan pro kontrak di kalangan tim Liga 2.
Ada yang mendukung dan tak sedikit yang menolak.
Liga 2 sendiri direncanakan akan kick off awal September nanti.
Artinya ada waktu sekitar 1 bulan lagi.
PSPS Riau sendiri sudah bersiap menatap kick off Liga 2.
Dimana latihan terus digelar. Manajemen sudah mengontrak secara resmi 22 pemain.
Klub asal Provinsi Sumatera Selatan Sriwijaya FC juga merespon nyata protes format kompetisi.
Dimana jajaran manajemen Sriwijaya FC telah meminta Sekretaris Perusahaan Sriwijaya FC Faisal Mursyid SH.
Untuk membalas surat dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan menolak format Kompetisi Liga 2.
• UPDATE 22 Skuad PSPS Riau Untuk Mengarungi Liga 2, Terdapat Nama Pemain Senior
Karena format kompetisi Liga 2 2023/2024 satu diantara poinnya ialah tanpa 16 Besar.
"Atas perubahan format kompetisi itu, saya sudah minta uda Faisal untuk membalas suratnya,” ujar Dirtek Sriwijaya FC Indrayadi SE pada Minggu 30 Juli 2023.
“Kita tidak setuju dengan perubahan format kompetisi yang sudah diajukan,” tegasnya.
“Itu ada form yang diajukan PT LIB untuk kita isi. Kita menolak untuk sistem kompetisi yang sekarang," ungkap Indrayadi SE.
Mantan pelatih kiper Sriwijaya FC ini juga membeberkan.
Bakal kerugian yang akan ditanggung tim, jika format Kompetisi Liga 2 tanpa 16 Besar ini diberlakukan.
"Saya pikir sistem kompetisi yang begitu singkat. Sedangkan kita sudah mengontrak pemain ada yang delapan bulan, sembilan bulan,” tuturnya.
Kalaupun kita bicara walaupun kita misalnya kita berharap lolos, kalau gak lolos sebuah kerugian. Gak fair," sambungnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul PSPS Riau Keberatan Format Baru Liga 2, Layangkan Surat ke PSSI dan PT LIB