Polisi Asal Melawi Meninggal

Ayah Ignatius Akui Diberi Kesempatan untuk Bertemu Senior yang Sebabkan Anaknya Tewas Tertembak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Y Pandi ayah Bripda Ignatius ditemui di rumah duka.

Meski tak sempat bertemu pelaku yang menewaskan anaknya, Pandi berharap pelaku dapat mendapatkan hukuman berat.

"Harapan saya kami keluarga besar termasuk warga dayak, berharap kasus diungkap terang benderang supaya tidak timbul kasus baru. Kita tidak tahu setelah anak saya ini siapa lagi supaya kasus ini mereka bisa berbenah diri. Pelaku Dihukum Berat sesuai hukum yang berlaku," harap Pandi.

Dapat Kabar Anak Sakit Keras, Bukan Meninggal

Pandi, orangtua Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, anggota Polri yang tewas diduga tertembak oleh rekannya sesama Polisi di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, bercerita panjang lebar soal kematian anak bungsunya.

Meski tampak sabar dan bercerita runut kronologi kematian anaknya, raut kesedihan Sekretaris Inspektorat Kabupaten Melawi ini tak dapat ditutupi.

Semula, orangtua Bripda Ignatius tidak tahu jika anaknya sudah meninggal dunia di RS Polri Keramat Jati di Jakarta.

Kabar yang diterima dari Mabes Polri maupun Polda Kalbar dan jajaranya, Y. Pandi hanya diberikan kabar jika anaknya sakit keras.

"Awalnya dapat kabar anak saya sakit keras. Kami merasa was-was dengan kabar itu karena keterangan yang diberikan tidak jelas anak saya sakit apa. Kecelakaan atau apa. Kalau kecelakaan mungkin kita ndak begitu khawatir," ungkap Pandi ditemui di rumah duka, Kamis 27 Juli 2023.

Pandi menerima telpon dari Mabes Polri jika anaknya sakit keras pada Minggu, 23 Juli 2023 siang. Semula, dia tak percaya dengan kabar tersebut.

Namun, setelah mendapatkan kabar serupa dari Polda Kalbar dan Polres Melawi, Pandi akhirnya bergegas menuju ke Pontianak menggunakan mobil menempuh waktu 8 jam perjalanan. Kemudian dilanjutkan menggunakan pesawat menuju Jakarta.

Sesampainya di Jakarta, Pandi dan istrinya bertemu dengan pejabat utama Densus 88 Satuan tempat anaknya bertugas selama kurang dari 2 tahun.

Pada Senin, 24 Juli 2023, Pandi barulah mengetahui bahwa anaknya sudah meninggal dunia akibat tertembak dari senpi seniornya di rusun Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, pagi.

"Baru itulah kami tau bahwa anak kami sudah meninggal. Berarti minggu itu sudah meninggal saat kejadian itu," ungkapnya.

Dari keterangan penyidik, kata Pandi, awalnya anaknya kedatangan seniornya berkunjung ke rusun. Namun, entah apa yang terjadi, satu di antara seniornya mengeluarkan pistol dari tas lalu meletus.

"Mungkin ada pertengkaran atau ada mungkin kesalahpahaman dengan 3 seniornya ini tadi, tidak sengaja mengambil pistol yang ada ditas. Kemudian tidak disengaja senpi meledak dan mengenai anak saya," ungkap Pandi.

Halaman
123

Berita Terkini