TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, Ketua Pokja Rumah Demokrasi Sambas memberikan atensi terhadap tingkat partisipasi pemilih, Senin 17 Juli 2023.
Ketua Pokja Rumah Demokrasi Sambas Rizki menyebutkan dari pengalaman dua pesta demokrasi sebelumnya, tingkat partisipasi pemilih belum ada yang mencapai 80 persen.
Menurut dia, dimana pada Pemilu 2019 hanya sebesar 70,96 persen, sementara Pilkada 2020 mengalami penurunan hanya mencapai 66,58 persen dimana target sebelumnya 75 persen.
Dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sambas, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Berjumlah 458.286 yang merupakan DPT terbesar kedua setelah Kota Pontianak," tutur Rizki, Senin 17 Juli 2023.
Rizki selaku Ketua Pokja Rumah Demokrasi Sambas berharap pada Pemilu 2024 mendatang, tingkat partisipasi pemilih Kabupaten Sambas dapat lebih meningkat lagi. Bahkan ia menargetkan mencapai 80 persen plus.
"Untuk mencapai tingkat partisipasi itu, harus ada keterlibatan seluruh komponen. Khusus untuk jajaran birokrasi pemerintahan serta stakeholder," katanya.
• Bawaslu Sambas dan PPDI Salurkan Bantuan untuk Penyandang Disabilitas di Selakau
Rizki meminta pemerintah serta stakeholder untuk memberikan edukasi atau penyadaran kepada masyarakat hingga lapisan bawah akan pentingnya partisipasi pemilih karena hal ini bukan hanya tanggung jawab KPU saja.
"Ini harus kita maksimalkan, bagaimana partisipasi pemilih di Pemilu mendatang bisa mencapai 80 persen plus," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Pokja Rumah Demokrasi Sambas Ringga Saputra mengapresiasi langkah untuk meningkatkan partisipasi pemilih melalui instrumen pemerintah daerah.
Menurutnya, hal tersebut merupakan suatu terobosan mengingat selama ini KPU bersama stakeholder lainnya belum maksimal melakukan gerakan untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
"Saya kira ini bagus dan menarik ketika pemerintah daerah mengambil peran dalam membantu meningkatkan partisipasi pemilih," ucap sekretaris Pokja Rumah Demokrasi
Dikatakan dia, semua daerah tentu berharap dapat meningkatkan partisipasi pemilihnya.
Sehingga menurut Ringga apa yang disampaikan oleh Ketua Pokja Rumah Demokrasi semoga segera direspon oleh pemerintah daerah karena hal ini penting.
Tingkat partisipasi pemilih, lanjutnya berbanding lurus dengan tingkat legitimasi masyarakat dari legislatif maupun presiden yang terpilih.
"Semakin tinggi partisipasi pemilih semakin tinggi pula legitimasi dari calon yang terpilih karena mereka dipilih oleh banyak orang," ungkapnya. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini